PERTAUTAN TAMADUN MELAYU DAN ISLAM

Tamadun berasal dari kata Arab’maddana’ yang berarti membangun suatu kota, sesesorang, sekelompok masyarakat yang mempunyai peradaban. Kata Tamadun dapat diartikan kepada keadaan hidup bermasyarakat yang betambah maju. Istilah tamadun pertama kali digunakan oleh “Ibnu Khaldun”  pada abad ke – 14 dalam bukunya Al Muqaddimah li kitab al-‘ibar wa diwan al-mubtada’ wa al-khabar fi ayyam al-rab wa al-‘ajam wa al barbar.

Masyarakat di Alam Melayu lebih cenderung menggunakan kata tamadun dari pada kata kebudayaan. Karena asal kata tamadun itu sendiri dari Arab, maka orang Melayu selalu merujuk kepada asal kata yakni Arab sebagai asal datangya agama Islam yang menjadi keyakinan dan falsafah hidupnya. Hal ini telah dibuktikan dengan sebuah ungkapan yang secara nyata telah diakui oleh orang Melayu bahwa “Melayu identic dengan Islam. Maka orang melayu menggunakan istilah Tamadun guna menyebut kebudayaan.

Untuk mengetahui pertautan tamadun Melayu dan Islam tentu saja tidak terlepas dari adanya bukti nyata yang wujud ditengah kehidupan masyarakat Melayu. Bukti nyata yang dimaksud adalah perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dari yang tiada menjadi ada, dari yang sedikit menjadi banyak, dari kelompok kecil menjadi kelompok besar, dari yang animisme menjadi Islamisme. Wilayah Melayu dan mayarakat Melayu mempunyai tamadun sendiri yakni tamadun Melayu karena sejak zaman dahulu orang Melayu telah membina dasar tradisi kebudayaan.

Ketika Islam telah menjadi panutan masyarakat Melayu, maka ajaran Islam yang dibawa oleh pedagang yang merangkap sebagai penyiar agama Islam telah menjadi panutan dan contoh bagi masyarakat Melayu. Untuk masa berikutnya tamadun Islam diikuti pula oleh masyarakat Melayu sehingga terjadi perpaduan antara tamadun Melayu dengan tamadun yang dibawa oleh penyiar Islam tersebut. Perpaduan kedua tamadun tersebut  akhirnya memunculkan tamadun baru yakni tamadun Melayu yang berdasarkan Islam. Salah satu ciri Utama adanya tamadun di wilayah Melayu adalah adanya pusat keramaian yang disebut dengan istilah bandar. Bandar adalah suatu unit politik, suatu pemukiman yang didiami oleh sejumlah penduduk atau suatu kelompok rumah tempat tinggal.

Mengenai Kedatangan Islam di Alam Melayu , teori Arab lebih diterima masyarakat  karena ddidukung oleh bukti yang nyata  dan sangat jelas adanya. Hubungan antara orang Arab dengan orang Melayu telah terjalin jauh sebelum Islam muncul dibumi Arab melalui kegiatan perdagangan. Para saudagar dan para pemeluk Islam sangat menyadari bahwa dakwah Islamiyah merupakan kewajiban bagi kaum muslimin dan muslimat di mana saja berada. Sebagaimana dikatakan bahwa masyarakat Melayu sangat fasih menyebut serta membaca Al-Qur’an dan aksara Arab-Melayu merupakan asimilasi dari aksara Arab.

 

SUMBER :  BUKU SEJARAH TAMADUN MELAYU, Dr Ellya Roza, M.Hum
PENERBIT :  ASWAJA PRESSINDO, Yogyakarta