Menyampaikan hajat merupakan salah satu tahapan dalam Prosesi atau Tata Cara Adat Perkawinan Melayu Lingga. Setelah proses merisik terlaksana dengan baik, biasanya diutuslah keluarga atau orang tua yang dituakan (beramanah) sebagai wakil pihak laki-laki untuk memberitahu orang tua si gadis bahwa akan ada utusan pihak laki-laki untuk menyampaikan hajat meminang…. Read more“MEMBERITAHU ATAU MENYAMPAIKAN HAJAT”
Category: Ragam Budaya
MERISIK
Merisik Merupakan salah satu tahapan dalam Prosesi atau Tata Cara Adat Perkawinan Melayu Lingga. Merisik atau menyelidiki adalah pekerjaan yang biasanya dilakukan ole perempuan yang telah berumur separuh baya (biasanya ± 40 tahun keatas) yang ditugaskan sebagai wakil utusan dari pihak laki-laki untuk pergi melihat dari dekat keadaan sesungguhnya si… Read more“MERISIK”
MENJODOH
Menjodoh Merupakan salah satu tahapan dalam Prosesi atau Tata Cara Adat Perkawinan Melayu Lingga. Menjodoh adalah pekerjaan yang dilakukan oleh orang tua (ibu bapak) guna mencari dan mencocokkan calon suami atau istri untuk pendamping anaknya. Nencari jodoh adalah tanggung jawab orang tua terhadap anaknya dan oleh sebab itulah pekerjaan in… Read more“MENJODOH”
BINDU

Gasing merupakan permainan tradisional Melayu Lingga. Gasing di Lingga terdiri dari dua jenis, yakni gasing berkaki dipasang temen (kaki gasing disampul dengan besi berbentuk pipa untuk menghancur gasing lawan) dan gasing jantung. Sebelum masyarakat Lingga menggunakan mesin untuk membuat gasing, para pengrajin menggunakan peralatan tradisional yang disebut bindu. Secara tradisional,… Read more“BINDU”
PENTO

Sebagian daerah perairan Kabupaten Lingga menjadi habitat ketam bangkang. Di Indonesia ketam bangkang disebut juga sebagai kepiting bakau. Sebagian nelayan yang berada di Kabupaten Lingga di waktu tertentu berburu kepiting bakau di wilayah sungai mau pun di pesisir pantai yang ditumbuhi subur pohon bakau. Seperti di Daik di Kecamatan Lingga… Read more“PENTO”
MENCUCUK ATAP DAUN SAGU

Pohon sagu atau rumbia tumbuh subur di pulau Lingga. Masyarakat bukan saja memanfaatkan sagu putih sebagai bahan makanan dari batang sagu tetapi juga menggunakan daunnya sebagai atap rumah. Christiaan van Angelbeek seorang juru bahasa Melayu pegawai pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1819 pernah berkunjung ke Daik dan mencatat tentang penggunaan… Read more“MENCUCUK ATAP DAUN SAGU”
BAJU GUNTING PAHANG

Baju Gunting Pahang adalah baju kebaya labuh yang mendapat modifikasi pada bagian kancing depan yang penuh dari bawah pusar sampai ke atas leher dengan kerah cekak musang. Pakaian adat adalah busana yang dikenakan oleh masyarakat dalam suatu komunitas sebagai salah satu identitas. Pakaian adat melayu Kota Tanjungpinang adalah busana identitas… Read more“BAJU GUNTING PAHANG”
BUKIT KURSI

Berdasarkan Surat Keputusan Walikota Tanjungpinang Nomor 229 Tahun 2017, Benteng Bukit Kursi masuk dalam kategori Struktur Cagar Budaya beralamat di jl. Dusun/Kampung/Jorong Pulau Penyengat, Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau. Dengan Letak Astronomis N 00 55’46,4″ E ‘03,9″ Benteng Bukit Kursi merupakan yang dulunya berfungsi sebagai sarana pertahanan. Keberadaan Benteng Bukit Kursi… Read more“BUKIT KURSI”
MIE TEREMPA

Mie Terempa ini terbuat dari mie tepung yang diolah dan diproduksi di Tarempa, bentuknya pipih. Mie Terempa banayk dijual di Warung-warung kopi dan rumah makan yang tersebar di Kabupaten Kepulauan anambas. Berikut bahan-bahan serta cara membuat mie goreng tarempa khas dari anambas : Bahan-bahan : Mie Kuning Tarempa Garam Minyak… Read more“MIE TEREMPA”
RIAU LINGGA SEBELUM TRAKTAT LONDON 1824
Pada Tahun 1722 Raja Sulaiman dilantik sebagai Sultan Riau –Lingga dengan wilayah kekuasaannya yaitu Pulau-pulau di Riau Bintan, Bulan , Siantan, Tambelan, Singapura, Johor, Selangor, Trangganu, Pahang dan Indragiri. Di tahun yang sama inilah nama kerajaan menjadi Kerajaan Riau-Lingga. Ada juga yang menyebut sebagai Kerajaan Johor Riau, namun pada dasarnya… Read more“RIAU LINGGA SEBELUM TRAKTAT LONDON 1824”