ANTAN/ALU/KAYU SEBATANG

Permainan ini disebut juga dengan sebutan antan atau alu atau kayu sebatang. Alat ini biasanya digunakan sebagai penumbuk padi. Permainan ini hampir sama dengan main ambung gile yaitu ini bersifat mistis, oleh karena itu permainan ini dipimpin oleh seorang bomo atau dukun. Permainan ini sudah jarang dimainkan karena tidak semua orang dapat memerankan tokoh bomo atau dukun. Permainan ini hanya terdapat di Kabupaten Lingga.

 

PEMAIN

Permainan ini tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang, perlu keberanian, oleh sebab itu, pemain dalam permainan ini tidak dimain oleh perempuan tetapi laki-laki yang remaja atau dewasa. Jumlah pemain 2 hingga 4 orang.

ATURAN MAIN ATAU JALANNYA PERMAINAN Aturan main atau jalannya permainan antan atau kayu

sebatang harus melalui tahapan-tahapan agar permainan dapat terlaksana dengan baik. Tahapan dan proses permainan ini hampir sama dengan permainan ambung gila yaitu:

–   Semua alat disiapkan di lapangan.
–   Antan diletakkan di atas talam.
–   Setanggi lengkap dengan kemenyan diletakkan diatas atau disamping talam.
–   Pemain berdiri sejajardengan antan dalam pangkuan secara bersama-sama ( posisi dipegang dengan saling berhadapan di masing-masing ujung antan, kalau pemain banyak posisi antan di pegang sebatas dada)
–   Sebelum permaian dimulai, dukun membakar ke- men yan dalam s etanggi di lokas i permaian dan membaca mantra.
–   Mantra untuk permainan antan atau kayu sebatang belum disampaikan kepada penulis. Hal itu dapat dimaklu mi karena tidak sembarang orang dapat dengan mudah memperoleh mantra-mantra yang sebagian besar masih dianggap sakral.
–   Setelah mantra dibaca, pemain mulai merasakan antan agak berat dan makin lama makin berat
–   Selanjutnya pemain yang memegang antan ini bergerak tak tentu arah mengendalikan antan yang semakin kuat, baik maju ataupun mundur.
–   Apabila dukun melihat, para pemain sudah semakin susah untuk mengendalikan antan, maka dukun akan memegang antan sambil membaca mantra. Maka antan berangsur-angsur ringan dan kembali seperti biasa.
–   Permaian akan dilanju tka kalau masih ada yang berminat.

Sama halnya dengan permain ambung gile, menurut penuturan dukun atau bomo, antan itu berat waktu dimainkan karena kemasukan roh. Roh itu dipanggil dan datang waktu mantra dibacakan. Dalam permainan ini, kadang-kadang ada juga antannya tidak mau bergerak, maju atau mundur. Dan begitu juga para pemainnya tidak merasakan apa-apa (berat). Menurut sebagian mereka, waktu dukun membaca mantra untuk memanggil roh, mereka membaca ayat Al-Quran sehingga roh tidak mau datang.

ALAT PERMAINAN

Alat y ang di butuhkan dalam permainan  antan, diantaranya adalah:
–   Antan atau kayu sebatang. Antan adalah alat penum- buk padi.
–   Talam tembaga atau talam aluminium
–   Setanggi lengkap dengan kemenyan.

WAKTU DAN TEMPAT

Waktu permainan ini dilakukan pada siang atau sore hari. sedangkan tempat permainan adalah di lapangan terbuka, baik itu di halaman rumah, di halaman sekolah, tanah lapang dan sebagainya.

Alat yang dipergunakan

 

Sumber : Buku Permainan Rakyat Kabupaten Lingga