BIJI TEMPURONG

Nama permainan ini disebut permainan biji tempurong. Disebut dengan nama biji tempurong karena alat yang digunakan untuk permainan ini menggunakan buah biji tempurong (kata tempurong, dalam hal ini tidaklah sama dengan kata tempuru ng u ntu k menyebutkan batok kelapa). Permainan ini hanya terdapat di Kabupaten Lingga khususnya di daerah Daik sekitarnya.

PEMAIN
Permainan biji tempurong dapat dimainkan oleh beberapa orang, biasanya minimal 3 orang. Masing- masing pemain berperan secara indivudu dalam suatu pertandingan untuk memenangkan permainan. Per- mainan ini hanya terdapat di Kabupaten Lingga.

ATURAN MAIN
Aturan main biji tempurong adalah
–   Sebelum dimulai pertandingan harus disiapkan skema lapangan permainan yang berupa sebuah garis star, garis leng (garis mati) dan sebuah lubang (diameter lebih besar sedikit dari biji tempurong atau sekitar 10 – 15 cm)
–  Jarak antar garis telah disepakati bersama. Umumnya antara lunamg dengan garis lempar sekitar 2 hingga 3 meter. Sedangkan jarak lubang dengan garis mati sekitar 30 cm.
–   Setiap pemain membawa sendiri biji tempurong yang akan dimainkan
–   Permainan dimulai dengan memasukkan dengan cara melemparkan biji tempurong ke dalam lubang yang telah disiapkan. Hal itu dilakukan oleh seluruh pemain.
–   Setelah semua pemain melemparkan biji tempurong, lalu  dilihat keberadaan posisi biji . Yang dapat memasukkan biji tempurong ke dalam lubang merupakan pemenang yang berhak memangkah/memukul biji lainnya.
–   Hal yang unik adalah, jika jarak hasil lemparan buah tempurong ke dalam lubang sekitaran telapak kaki, maka pemukul harus memukul atau melempar buah lawan lewat selangkang kaki atau menunging.
–   Pelempar lawan adalah hasil lemparan buah yang terdekat dengan lubang. Permainannya dengan cara memangkah (memukul dengan cara dilempar pada sasaran) buah yang terdekat dengan buah pertama. Jika kena maka yang memangkah akan menang, jika tidak kena maka jarak terdekat kedua yang menjadi pemain untuk melakukan pemangkahan pada biji lainnya. Pihak yang kena dikatakan lenget (kalah). Demikian dilakukan hingga semua pemain selesai melakukan pemangkahan atau dipangkah. Setelah permainan pada babak pertama maka diulang kembali dari awal untuk melakukan pelemparan ke dalam lu bang sebagaimana urutan permainan dari awal hingga akhir.

ALAT YANG DIGUNAKAN
Alat yang digunakan dalam permainan ini sangatlah sederhana yaitu hanya berupa biji tempurong yang dapat diperoleh di daerah Lingga, namun pada masa kini pohon yang menghasilkan biji tempurong sudah sulit ditemukan dan hanya terdapat di daerah-daerah tertentu saja.

WAKTU DAN TEMPAT
Waktu pelaksanaan permainan biasanya dilakukan pada siang atau sore hari. Tempat bermain adalah di lapangan terbuka, karena memerlukan lubang dan garis batas yang dibuat secara manual pada tanah. Tidak perlu menggu nakan kapu r garis tapi cu ku p dengan cara menggariskan tanah dengan alat kayu atau sejenisnya, maka terciptalah lapangan permainan ini yang dibuat secara sederhana.


Sumber : Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga