Silat Pengantin

Silat pengantin merupakan tradisi yang digelar oleh masyarakat Lingga dalam perhelatan Nikah kawin, silat yang dilakukan ini untuk menyambut pengantin laki-laki menuju kepelaminan. Tidak hanya itu Silat pengantin diperuntukan penyambutan tamu-tamu besar yang datang ke negeri Bunda tanah Melayu. Jenis Silat Pengantin beragam tergantung dari Aliran masing-masing daerah setempat, namun Silat Pengantin ini masih dapat ditemui disetiap perhelatan maupun acara besar dan kegiatan pemerintahan dalam penyambutan Tamu.

Silat Pengantin dilakukan pada saat perhelatan acara nikah kawin pada rangkaian tata cara adat perkawinan Melayu di Daik lingga, namun juga dilakukan pada saan menyambut tamu-tamu besar. Pada rangkaian Tata cara Adat Perkawinan Melayu Lingga Silat pengantin ini biasanya dilakukan  pada kegiatan mengantar pengantin laki-laki ke rumah pengantin perempuan. Ketika sampai  di rumah mempelai perempuan, rombongan pengantin laki-laki disambut dengan kegiatan bersilat dari kedua belah pihak untuk beberapa menit.oleh  1 ( satu ) atau lebih dari 1 ( satu ) orang yang diiringi musik pengiring yaitu Gendang panjang sebanyak 2 ( dua ) buah, Gong, Serune/Nafiri. Ini melambangkan suatu simbol bahwa pengantin datang ke tempat yang aman dari segala musuh.

Sebelum Silat dimulai diawali dengan berbalas pantun seperti :

Pihak Perempuan :

Buah Salak Buah Karung

Ambil Galah Haluan Perahu

Seekor jalak seekor tedung

Kalah menang belum tahu

 

Pihak Laki-laki :

Pokok Nangke Dipukul Ribut

Jauh Sekali Dihutan Seberang

Dimulut Nage aku Tak Takut

Inikan Pula Engkau Seorang

 

Pihak Perempuan :

Dari Kampung Mentok Pergi ke Pasa

Hendak Pegi Membeli Tali

Langit Ku Tepuk Bumi Ku Tempa

Kalau Hanye Engkau Sendiri

 

Pihak Laki-Laki :

Orang Mantang Mengail Ikan

Orang Melayu Pegi Bekarang

Sepuluh Orang Boleh Ku Lawan

Inikan Pula Engkau Seorang

 

Pada awalnya Pesilat berhadapan di depan Pengantin Laki-laki atau tamu melakukan sembah awal atau menjunjung sembah sebagai penghormatan bagi Pengantin/Tamu. Kemudian pesilat melakukan rangkaian dari pada gerak-gerak silat yang merupakan rangkaian ragam dari masing-masing daerah setempat.  Pakaian para Pesilat adalah Baju Kurung Melayu lengkap berkain dagang luar dengan berikatkan Buku Bemban atau Selempet.

 

Sumber BPNB Kepulauan Riau