Kelompok pertunjukan Bangsawan di Sungaipinang dipelopori oleh Said Abdul Jalil. Said Abdul Jalil merupakan seorang penghulu di sana. Said Abdul Jalil dikenal sebagai seorang yang multitalenta dalam bidang seni. Dirinya mahir sebagai sutradara, pelakon, dan juga pemusik. Keahlian dirinya dalam pertunjukan Bangsawan diperolehnya dari kelompok Bangsawan Raja Idris di Daik. Selain Said Abdul Jalil yang kemungkinan menimba pengetahuan Bangsawan dari Raja Idris antara lain dari h Kerandin, Pekaka, dan Duara.
Said Abdul Jalil mulai menggiatkan Bangsawan di Sungaipinang pada tahun 1950-an. Di mana waktu itu di Daik selain Raja Idris juga terdapat kelompok Sinar Medan pimpinan Ahmad Syibi. Pada tahun itu kelompok Sinar Medan ini sudah kerap melakukan pertunjukan di Daik. |
Kelompok Bangsawan Said Abdul Jalil kerap melakukan pertunjukan di Sungaipinang, hampir seminggu sekali. Sebelum dilakukan pertunjukan Bangsawan di malam hari pada sore harinya salah seorang warga membunyikan alarm. Bunyi alarm itu menandakan nanti malam akan ada pertunjukan Bangsawan.
Pertunjukan Bangsawan di Sungaipinang dilakukan di sebuah bangunan permanen yang dinding-dindingnya terbuat dari kayu. Di dalamnya terdapat panggung, yang biasa digunakan selain untuk pertunjukan juga untuk acara lainnya, Letak bangunan tersebut sama persis dengan gedung serbaguna yang sekarang. Beberapa tahun yang lalu gedung itu dijadikan kantor kecamatan Sungaipinang. Bangunan tersebut berada di simpang tiga Sungaipinang.
Kelompok yang tidak bernama ini termasuk kelompok yang kerap melakukan pertunjukan, baik di kampung sendiri maupun di luar kampung. Beberapa tempat yang pernah dikunjungi untuk pertunjukan antara lain Daik, Kudung, Pancur, Teluk, dan lainnya. Selain itu kelompok ini cukup punya “nyawa panjang” dalam menghidupkan kesenian Bangsawan. Setidaknya hingga 1980-an Said Abdul Jalil masih melakukan pertunjukan, meskipun tidak sesering pada tahun 1950-1960an.
Menurut informasi, di Sungaipinang sampai sekarang masih menyelenggarakan pertunjukan Bangsawan ataupun sandiwara lainnya: sesekali. Biasanya pertunjukan dilakukan pada bulan syawal, selepas hari Lebaran.