Goloh dalam Bahasa Indonesia adalah galah yang merupakan bambu yang bisa digunakan masyarakat tempatan untuk menjemur baju dan membuat sombong atau alat untuk mengambil buah manga, dan galah banyak lagi manfaat yang bisa digunakan pada kala itu dan sekarang sudah jarang digunakan begitu juga dengan permainan goloh panjang (galah panjang). Permainan ini sangat mengasikan karena sistemnya permainan berkelompok atau beregu dan kadang kala bergabung baik laki-laki dan perempuan.
Tempat dan waktu bermain
Tempat bermain adalah ruang terbuka dan luas agar bisa bergerak lebih leluasa dan lebih seru serta mengasikan, dan waktu bermain pada sore hari hari hingga senja tiba kira- kira pukul 15.00 s/d 17.50 wib kadang kala lewat karena pada masa itu belum begitu banyak media social dan televisi hingga tiada menghirauakan dengan keadaan dirumah dan seringkali orangtua memanggil atau mengingatkan waktu magrib tiba tidak digubris begitulah permainan kala itu mengasikan dan mempunyai rasa kekompakan, kebersamaan dengan teman-teman baik laki-laki maupun perempuan.
Sistem dan peserta permainan
Sebelum bermain dibagi kelompok terlebih dahulu dan satu orang diberikan kepercayaan masing-masing kelompok untuk melakukan sut jari dan apabila tiga kali memenangkan sut maka yang kalah akan menjaga atau Bahasa dalam permainan menjadi/jadi, dan yang menang akan melewati penjagaan yang telah dijaga kelompok yang kalah.
Alat dan peralatan permainan yang digunakan :
- Bola kasti
- Kayu untuk mengores atau membuat garis melintang dan panjang yang disebut (galah Panjang)
- Peraturan Permainan
Kelompok Yang menang semua harus berada didalam garis star dan salah tim memegang bola kasti dan setelah bola dilempar ke yang jaga dan kembalikan oleh penjaga itu petanda permainan mulai dilakukan. Kemudia teman – teman kelompok yang menang tadi mencoba melewati satu ke garis yang lainnya dan sampai kembali dengan aman tanpa tertangkap atau mengena badan. Sebelumnya bola kasti tadi juga melewati penjagaan dengan cara dioper atau dilempar langsung kepada kawannya yang sudah mencapai puncak garis terakhir. Dan apabila penjaga tadi dapat menangkap atau mengena badan hingga tinggal sendiri maka kelompok tersebut dinyatakan kalah dan bergantian menjaganya dan begitu seterusnya hingga menjelang senja baru lah pulang kerumah masing-masing begitulah permaianan tempo dulu tanpa mengeluarkan modal tapi mempunyai unsur olahraga, dan memupuk jiwa kebersamaan dan kekompakan dan sekarang permainan ini jarang kita temukan dan terkhusus anak zaman sekarang.