Nama Kota Tanjung Balai yang sekarang ini merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Karimun tidak lepas dari pengaruh kekuasaan Kerajaan Riau-Lingga pada masa pemerintahan Raja Abdurahman. Raja Abdurahman mengangkat Raja Abdullah sebagai Amir pertama di Pulau Karimun.
Begitu Raja Abdullah diangkat menjadi Amir oleh Raja Abdurahman yang berkedudukan di Pulau Penyengat, maka di buatlah balai-balai yang bernama Balairum Sari_oleh Raja Abdurahman. Balairum Sari merupakan tempat pertemuan para pembesar negeri di daerah ini. Disamping itu, merupakan tempat pertemuan Raja Abdullah dengan rakyatnya. Walaupun pusat pemerintahan pada saat itu berada di Meral namun tempat pertemuan untuk berunding terletak di tanjung. Pada waktu itu, apabila Raja Abdullah dan pembesar negeri mengadakan perundingan, mereka menaiki kuda dengan menyusuri pantai-pantai. Oleh karena balai-balai terletak di kuala atau tanjung, maka disebutlah Tanjung Balai. Pada masa penjajahan Belanda Balairum Sari di runtuhkan, tetapi sekarang ini bekas tapak Balairum Sari di bangun rumah dinas bupati.
Sumber : Buku Sejarah Daerah Kabupaten Karimun