LAGENDA BATU SENUYUNG

Lagenda ini mengisahkan seorang ibu dengan anaknya yang sedang menangkap ikan. Ketika sang ibu hendak menangkap ikan, anaknya diletakkan di atas batu. Pada saat itu batu tersebut sangatlah rendar. Saat sang ibu sedang Like ( Keasikan ), tiba-tiba batu yang diduduki anaknya perlahan-lahan semakin tinggi. Menyadari yang terjadi, sang anakpun berteriak minta tolong pada ibunya dengan berkata “ mak…….mak……ambek aku! “ Dan batu Senuyungpun makin tinggi. Tetapi karena keasyikan menangkap ikan, yang saat itu banyak sekali ikan yang mati karena terkena racun ( Tube ), maka sang ibupun tidak menghiraukan anaknya.

Setelah air pasang, barulah sang ibu berhenti mengambil ikan-ikan yang sudah bergelimpangan tersebut. Tetapi apa yang terjadi ketika sang ibu berbalik ke belakang? Seketika saja sang ibu kaget melihat anaknya yang sudah berada di atas batu yang tinggi. Sang ibupun berteriak minta tolong. Tetapi malang baginya saat itu tidak satupun yang mendengar teriakannya.

Tiba-tiba sang ibu melihat burung elang yang sedang berterbangan di atas batu tersebut, dan berteriak minta tolong dengan menjanjikan akan memberikan hadiah jika anaknya dapat tertolong. Tapi malang nasib ibu tersebut karena burung Elang sepertinya tidak menghiraukan permohonan sang ibu tersebut. Tidak berapa lama, lewatlah seekor burung Tiung yang besar disekitar batu tersebut. Sang ibupun berusaha minta tolong kepada burung tersebut. Ahirnya burung Tiungpun berhasil menolong anak yang malang tersebut, dan dilepaskannya sang anak di air yang tidak terlalu dalam. Maka selamatlah sang anak tersebut, dan burung iungpun dihadiahkan sebuah Kungkung ( Kalung ) dan sebentuk Sebang ( Anting ) oleh sang ibu sebagai tanda terimakasihnya.   Demikianlah lagenda batu Senuyung yang dikutip dari salah seorang penduduk setempat. Lagenda ini juga sering digunakan oleh penduduk setempat untuk diceritaka kepada sang anaknya jikala hendak menidurkannya.

Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Natuna