Asal Muasal Nama Karimun

Pulau karimun semenjak ditetapkan menjadi salah satu Kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau banyak menjadi perhatian oleh berbagai pihak, pulau ini selain merupakan tumpuan harapan para pencari kerja juga mendapat perhatian dari para pengusaha maupun pelancong yang datang di Karimun, hal ini sesuai dengan 4 (empat) 4 (Empat) Azam Penggerak Pembangunan Kabupaten Karimun :

  1. Azam Pembangunan Ekonomi yang berdimensi Ekonomi Kerakyatan.
  2. Azam Peningkatan Iman dan Taqwa.
  3. Azam Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.
  4. Azam Pengembangan Seni dan Budaya.

 

Di balik sejarah asal muasal penamaan Pulau Karimun yang di ketahui oleh Bapak Raja Masnur di dapat dari cerita secara turun menurun oleh kelaurga mereka.

Menurut beliau sejarah pulau Karimun itu sendiri terdapat 3 Versi :

Seajarah / Asal Usul atau Cerita Nama Pulau  Karimun.

            Asal-usul nama Pulau Karimun ada beberapa versi, yang pertama nama Pulau Karimun diberikan oleh pedagang yang berasal dari Gujarat, dengan amannya pulau ini dari bahaya perompak dilaut, maka tidak lama kemudian banyaklah pedagang dari India Selatan datang ke daerah ini, umumnya mereka berdagang permata. Suatu ketika, ada sebuah kapal yang sedang berlayar di Selat Malaka dihantam gelombang badai, lalu kapal tersebut terdampar disuatu pulau yang sekarang ini pulau tersebut bernama Karimun Kecil. Ada salah seorang pedagang yang bernama Sech Jalaluddin berada dikapal tersebut, oleh dikarenakan kapal tersebut mengalami kerusakan yang begitu parah sehingga tidak dapat meneruskan pelayaran ke Pulau Jawa dan terpaksa bermalam dipulau tersebut. Sebagai umat Islam yang taat beribadah, Sech Jalaluddin melaksankan Shalat Subuh beserta rombongan, setelah melaksanakan shalat beliau berjalan sambil mengamati alam sekitar di pulau tersebut, dan betapa terkejutnya beliau melihat cahaya yang keluar dari gunung yang ada di tempat itu. Warna Cahayanya yang menakjubkan yaitu kuning keemasan yang belum pernah ia lihat sebelumnya, ketika itu pula ia sujud syukur sambil mengangkat tangannya dan berdoa serta memuji Kebesaran Allah dengan menyebut “ Ya Allah Ya Karim ( Yang Mulia )”. Begitulah asal muasal Pulau Karimun, yang awalnya adalah Karim menjadi Karimun. Menurut informan, gunung tersebut oleh masyarakat setempat menyebutnya Gunung Jantan , menurut keyakinan masyarakat setempat gunung ini ada penunggunya, yang bernama Panglime Itam, sedangkan istrinya menjaga Gunung Ledang yang berada di Malaysia. Gunung Jantan ini banyak menyimpan misteri, disekitar perairan gunung ini terdapat ikan Kertang yang sangat tua dan ditubuhnya tumbuh pepohonan yang banyak tersimpan sarang burung layang-layang (walet) kwalitas terbaik. Disamping itu banayakl lagi hasil bumi yang terpendam dibawah Gunung Jantan seperti emas berlian. Oleh karena itu apabila ada penelitian mengenai pasir didaerah ini selalu ditemukan bongkahan emas, namun sayangnya menurut masyarakat setempat harta yang terpendam di gunung tersebut tidak dapat diambil, karena memiliki kekuatan gaib.

            Versi yang lain mengatakan bahwa asal usul Pulau Karimun terjadi saat kapal-kapal pedagang dari Gujarat yang melintasi pulau ini kehabisan air, lalu mereka berhenti disuatu pulau, setelah mencari kesana kemari tidak juga ditemukan sumber air untuk mereka minum, Suatu ketika beberapa orang dari mereka melihat sumber air (sumur) yang terletak di tepi pantai dan rasa airnya tidak asin (tawar), setealah mengambil air tersebut pedagang-pedagang tersebut terkejut dan heran dikarenakan sumur yang terletak di tepi pantai ternyata airnya tidak asin tetapi tawar dan baik dijadikan air minum. Betapa senang dan bahagianya mereka, lalu merekapun mengucapkan rasa Syukur Kepada Allah SWT “ Ya Allah Ya Karim ( Yang Mulia ). Menurut informan, pada saat air laut pasang sumur tersebut tidak tampak, tetapi pada waktu surut barulah kelihatan, dan hingga sekarang Sumur tersebut sampai sekarang masih ada, Letaknya di Desa Pongkar Kecamatan Meral.

            Versi yang berikutnya mengatakan asal usul nama Pulau Karimun, berasal dari nama sepasang suami istri, namun apakah mereka orang pertma yang datang di pulau ini sehingga nama mereka dapat dijadikan nama pualau tersebut belum dapat dipastikan. Nama suaminya Karim dan Istrinya bernama Maimun. Singkat cerita merekapun hidup bahagia dan disegani dikalangan masyarakat setempat, sampai suatu ketika kehidupan mereka digoyahkan dengan adanya “aib” perselingkuhan istrinya, sehingga suaminyapun murka dan menggampar (istrinya) sehingga jatuhlah istrinya ke laut beserta anakanya, dan di yakini oleh masyarakat sekarang maka terjadilah nama Pulau Karimun Jantan (suami), Karimun Betina (istri) dan Karimun Anak (anaknya).

 

Sumber : Bapak Raja Masnur ( Tokoh Masyarakat )