ADAB ZAPIN

Adab Zapin adalah  sebuah susunan, struktur atau tatacara bagaimana  membawakan sebuah tari zapin, dimana salah satu diantaranya tidak boleh ditinggalkan ataupun tidak tersusun secara beraturan rukunnya. Disetiap tari zapin haruslah memenuhi adab zapin, atau dengan kata lain adab zapin adalah sejenis bentuk baku yang khas, adapun bentuk-bentuk adab zapin adalah sebagai berikut :

  1. Takzim
    Adalah sebuah bentuk melody tunggal, yang dimainkan menggunakan alat musik petik yang bernama Gambus, dengan melodi tunggal ini pula, setiap penari zapin akan memasuki arena tempat persembahan zapin. Dengan bentuk tubuh merunduk kebawah, tangan kanan diluruskan kebawah, dan sementara tangan kiri dilipatkan kebelakang, terlihat santun dan sopan apatah lagi melody tunggal gambus ini akan memberikan nuansa tersendiri, seolah kita juga hanyut kedalamnya.
    Keadaan ini jika kita beri contoh, ketika dirumah/tempat ada hajatan yang para tamunya duduk dilantai atau kursi, dan apabila kita akan melalui didepan antara mereka, maka badan kita kan kita tundukkan/membungkuk sebagai tanda menghormati kepada tamu atau orang tua yang sedang duduk.
  2. Duduk Sembah
    Adalah bentuk gerakan penari secara bersamaan, setelah berjalan takzim dan sampai ditempat yang dituju, posisi tangan kanan diangkat melintang didepan dada, dan tangan kiri bersedekap bagi laki-laki dan untuk perempuan tangan kiri memegang ujung kain samping disebelah kiri, gerakan ini bermakna memberikan salam kepada hadirin yang ada ketika persembahan dilakukan. Perlu diingat, bahwa salam ini tidak merupakan bagian salam sembah tari.
  3. Kepala Zapin / Alif, Sembah Awal
    Setelah itu barulah membuat gerakan kepala zapin, dengan introduksi music sebanyak 3X4 hitungan. Didalam pelaksanaan membuat gerakan kepala zapin ini, ada mazhab zapin yang memulainya dari duduk ke berdiri, dan ada juga yang melaksanakannya dalam keadaan berdiri merunduk dengan titik pada kaki kiri.
    Setelah itu membuat ALIF yang tata geraknya adalah mundur kebelakang membuka menutup sebanyak tiga kali, lalu disambut dengan membuat gerakan menyembah awal, dengan kata lain gerakan ini dapat juga disebut sebagai TAHIYAT AWAL, seperti layaknya pelaksanaan sholat. Atau kalau boleh dikutip sebuah pepatah melayu, “Datang Tampak Muka”
  4. Bunga  Tari / Pecah Tari
    Merupakan gerakan penggabungan gerak, ragam dan langkah zapin yang disesuaikan dengan mazhabnya masing-masing. Apabila pecah tari ini hanya membawakan satu mazhab zapin saja, maka tarian tari ini akan bersifat monotone atau yang di sebut sebagai ZAPIN BAKU atau ZAPIN ASLI (tergantung dari daerah mana) Akan tetapi apabila tarian ini terdiri dari beberapa mazhab zapin yang digabung atau disulam menjadi satu bentuk tari, namun tidak merubah bentuk gerak, ragam langkah dasarnya, maka disebut sebagai ZAPIN BAHARU, bukan ZAPIN KREASI  (sekali lagi kami mengajak kita semua, marilah jauhkan sebutan tari zapin kreasi ini  dari benak kita semua). Pertunjukkan tarian zapin, apapun bentuk mazhab yang dibawakan, maka sebuah garapan tarian ini tetap disebut sebagai TARI ZAPIN.
    Dan yang terpenting harus diingat bagi kita penggagas / penata tari zapin, tidak dibenarkan untuk menggabungkan gerak, ragam, langkah zapin dengan bentuk tari yang bertempo/ irama inang, joget ataupun tari modern lainnya, sudah barang tentu pula musik khas zapin akan berbaur dengan bentuk musik tarian lain. Ikut-ikutan latah dengan menyebut KOLABORASI, takut dikira tidak mengikuti perkembangan, mengucaplah, istigfarlah. Tari ZAPIN ini kalau boleh diibaratkan sama seperti air, yang sudah barang tentu tidak mungkin bias bercampur dengan mimyak.
  5. Tahto / Minta Tahto / Tahtim
    Adalah sebuah gerak, dimana akan memasuki pada interval melody lagu atau pemisah bait/kulpet. Dan biasanya adalah bentuk sebuah permainan khusus alat gendang khas zapin yaitu MARWAS yang juga disebut TINGKAH MARWAS, hal ini berselang selama 2 X 8 hitungan (2barr) atau lebih.
    Gerak khusus Tahto dapat berupa Sambar Berganda pada mazhab zapin Kepulauan, atau langkah kopak dalam mazhab Melayu. Gerakan Tahto atau Tahtim ini adalah sebuah gerak BAKU.
    Minta Tahto adalah dimana penari zapin akan meminta kepada pemusik agar dimainkan pukulan tahto guna memberikan jarak pemisah diantara melody lagu pecah tari dengan tingkah, hal ini biasanya pertunjukkan tari zapin diiringi oleh pemain musik hidup, akan tetapi jika menggunakan musik kaset/cd yang baku, maka Minta Tahto tidak berlaku.
  6. Yamman
    Adalah sebuah gerak khusus zapin yang telah dibakukan, dimana apabila penari memainkan gerak Yamman ini, maka iannya merupakan sebagai tanda bahwa tarian ini akan segera berakhir. Dimana kata Yamman itu sendiri yang dalam bahasa Arab berarti “sebelum berakhir”. Jika diibaratkan kita sedang berdoa, apabila mendengar si pembaca doa berucap “Robbana atina fiddun-ya hasana, wafil akhirati hasana, waqina azzabbanar” … dst, maka jelas kita akan segera mengetahui bahwa doa tersebut akan segera atau berakhir.
  7. Wainab
    Bentuk ragam dan langkah Wainab ini juga khusus, yaitu sebuah gerakan membentuk sembah akhir didalam sebuah permainan zapin, dan masing-masing mazhab akan berbeda ragam wainabnya. Namun intinya, wainab harus dimainkan, karena gerakan ini adalah sebuah pemberian sembah akhir kepada penonton, dengan kata lain sebagai Tahiyat Akhir jika dalam Sholat, yang juga mempunyai makna “Pulang Tampak Punggung” Langkah wainab ini ada yang membawakan langkah kopak, yaitu bentuk kopak maju-mundur, siku keluang dan banyak lagi, namun iannya harus dalam jumlah hitungan 2 X 8 atau lebih. Dan untuk mengiringi penari keluar dari arena pertunjukkan, maka dimainkan  kembali melody takzim seperti pada awal tarian ini.

Jelaslah bahwa adab zapin tidak boleh ditinggalkan atau dipisahkan-pisahkan susunannya antara satu dengan lainnya. Janganlah kita suka latah atau ikut-ikutan, demi memenuhi sebuah kehendak emosinal ego diri, maka menghalalkan segala cara dengan mensyahkan saja mencipta sebuah tari zapin sesuai selera. Kita jangan terikat dengan pemikiran akademis khususnya, apalagi bentuk gerak, langkah yang diadopsi dari Barat, walaupun kita tahu pasti bahwa filosofi tari adalah sebuah bentuk gerak yang setiap gerak –geriknya memberikan makna-makna cerita yang terkandung di dalamnya.

Bahwa penari zapin baik  laki-laki atau perempuan apabila dalam mempersembahkan tarian zapin, tidak boleh sampai menimbulkan syahwat kepada orang yang melihatnya, dan apabila hal ini terjadi, maka jatuhlah Haram bagi yang melakukan atau yang melihatnya. Jika kami bertanya, apakah boleh rukun sholat yang  tigabelas itu, kita kreasikan? Seperti contoh, setelah takbiratul ikhram langsung rukuk, lalu berdiri kembali membaca al-fatiha, lalu sujud, yang jelas tidak beraturan. Jawabnya, “tepuklah dada, tanyakan selera”

Sumber : Buku Mengenal dasaar Zapin jilid 2 (Kumpulan Mahzab Zapin)