Pembukaan Festival Dikir Kepri Bermadah

Pembukaan Festival Zikir Kepri Bermadah Tahun 2016 di lapangan indra sakti kel.tanjung sari  kec.Belakang Padang Kota batam, Rabu (6/4/2016) yang dilaksanakan Dinas Kebudayaan dibuka oleh Bpk Drs. H Arifin Nasir M.Si (Kepala Dinas Kebudayaan Prov. Kepri) dan  dihadiri  oleh WaliKota Batam, Bpk H. M. Rudi ,SE, Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kepri (Bpk. Drs. Maas Ismail M.SI), Kepala Dispenda Kepri Bpk. Drs. Jefridin, Camat Belakang padang Bpk NASRUN SPd, Lurah Sekecamatan Bel.padang, Lurah Sekota Batam, Kapolsek Bel.padang AKP Edy Wiyanto,SH,MH, Kepala MUI  Bel.padang Bpk Suli Abbas, Ketua LAM Kec.bel.padang Bpk H. Harun, Rw/Rt Sekecamatan Bel.padang, Tokoh Masyarakat dan para Tokoh agama Belakang padang.

Dzikir bermadah ini dulunya dikenal dengan nama dzikir barat. Perubahan nama dilakukan agar anak-anak di Kepulauan Riau punya jati diri. Tanpa jati diri, anak-anak Kepri bisa menjadi asing dengan dirinya sendiri.”Pembangunan kebudayaan tak boleh berhenti. Tak cukup anak-anak hanya diajar not lagu daerah,” sebutnya. Arifin mengatakan, festival dzikir bermadah ini akan berlangsung selama tiga hari. Dan perlombaannya dibagi menjadi tiga kategori, Kategori anak-anak, remaja dan dewasa. Festival ini diikuti 9 grup, kegiatan ini adalah salah satu upaya membangun kebudayaan. Tidak hanya sebagai tontonan yang atraktif tapi juga berisi pesan nasihat.

Jurinya juga terdiri dari tiga orang, yaitu Raja Murad-seniman kepri, mantan juri Festival Tari Nasional, Ruki Daryudi- seniman tari, Azmi Mahmud – Seniman Musik. Raja Murad mengatakan ada beberapa kriteria penilaian dzikir bermadah ini. Di antaranya yaitu harmonisasi dan gerak tari, serta kesesuaian penampilan secara keseluruhan