KAPAL SAGU

Permainan kapal sagu hanya terdapat di Kabupaten Lingga. Disebut kapal sagu karena bahan dasar dari permainan kapal ini  adalah pelepah pohon sagu. Pemain kapal sagu dapat dilakukan oleh anak laki-laki dan perempuan, namun biasanya lebih digemari oleh anak laki-laki. Usia pemain antara 5 hingga 12 tahun. Permainan ini dapat dimainkan secara tersendiri atau secara bersama dengan teman-teman / berkelompok. Adapun aturan  dalam bermain kapal sagu antara lain :

  • Pemain terlebih dahulu menyiapkan kapal yang terbuat dari bahan pelepah sagu.
  • Masing-masing anak dapat sambil berdiri atau berjalan menarik kapal sagu
  • Permainan kapal sagu dapat dimainkan di kolam, aliran sungai , laut atau diselokan memiliki kadar air yang bersih dan banyak airnya.
  • Kapal ditarik dengan kayu atau bambu tersebut dilakukan sambil berjalan atau dapat juga diam ditempat sambil memainkan kapal ke depan belakang,saming kiri dan kanan.
  • Permainan ini tidak mencari siapa-siapa yang juara, tetapi dimainkan sebagai suatu bentuk hiburan
  • Untuk memainkan kapal-kapalan ini dibawa ke tepi sungai, lalu diletakkan diatas air. untuk mengendalikannya cukup dengan memegang kayu/bambu
  • Kalau main ditepi laut, kapal bisa dilepas dari kayu dan dibiarkan terbawa gelombang air laut.

Untuk memainkan kapal sagu harus memiliki sebuah kapal yang dibuat dari pelepah daun sagu, untuk membuat kapal sagu alat yang digunakan adalah ; Pelepah sagu yang telah dibuang daunnya dengan ukuran panjang sesuai kebutuhan, kayu atau bambu untuk mengikat dan menarik kapal, dan tali (tali wol, nilon, atau rapia) panjang sekitar 2 meter.

Dalam membuat kapal sagu tidaklah mudah tetapi memerlukan imaginasi dan keterampilan anak untuk dapat mengolah pelepah sagu menjadi sebuah kapal. Tahap pertama terlebih dahulu memotong pelepah sagu dengan ukuran sesuai panjang kapal yang diinginkan, biasanya sekitar 25 hingga 30 cm. Kemudian pelepah dibelah atau dikikis sesuai bagian yang akan digunakan, misalnya bagian bawah kapal dibuat agak panjang dan tipis. Lalu bagian atas dibuat sedikit pendek sesuai dengan bentuk  yang diinginkan. Bentuk pelepah harus mirip kapal dengan bagian ujungnya berbentuk runcing sebagaimana layaknya kapal. Lalu dibuat bagian atas dan samping sesuai imaginasi pembuatnya. Setelah pelepah berbentuk kapal lalu bagian depannya diikat dengan tali, ujung tali lainnya diikat pada bamboo atau kayu yang fungsinya sebagai penarik kapal.

Waktu  pelaksanaan permainan kapal sagu ini biasanya dilakukan pada siang dan sore hari dan permainan dilakukan di daerah yang berair seperti di kolam, sungai atau selokan pinggir jalan yang digenangi air.

 

Sumber : Buku Permainan Rakyat Kabupaten Lingga
Penerbit : Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga