Permainan ini disebut dengan cok lele. Merupakan permainan rakyat yang selalu dimainkan oleh anak-anak pada masa lalu, kini permainan ini sudah tidak lagi begitu dikenal namun bagi sebagian anak-anak yang tinggal di kampung masih melakukan permainan ini.
Jumlah pemain dalam permainan ini antara 3 hingga 6 orang. Dapat dimainkan oleh anak laki-laki dan pe- rempuan. Usia pemain antara 4 hingga 12 tahun.
Aturan permainan ini adalah:
- ditebak.
- “Yang jadi” harus dapat menebak letak benda itu di antara para pemain tersebut. Jika tebakan tepat maka “yang jadi” bergantian kepada orang yang dapat ditebak tersebut.
- Sebelum memulai tebakan maka dinyanyikan lagu sambi l ben da tersebu t d iletak kan d igenggaman diantara para Pemain berdekatan dengan posisi jongkok atau duduk saling berhadapan.
- Sebelum permainan ditentukan siapa yang akan “Yang jadi” dengan melakukan ompimpa dan sut.
- Setelah itu dengan memanfaatkan benda bisa guli atau benda lainnya digunakan sebagai alat untuk pemain yang akan ditebak oleh “Yang jadi. Adapun lagu yang dinyanyikan adalah:
Sepiring dua piring Serampang dewa-dewa Tak ada sirih kuning Tak ada pinang tua Cok lele dam dum Cok lele dam dum Pecah pele lentam lentum |
- Selesai menyanyikan lagu .”Yang jadi” langsung menebak letak benda yang disembunyikan tersebut berada ditangan siapa diantara para pemain itu.
- Jika tebakannya tepat maka yang jadi akan berganti orang. Jika tidak tepat maka permainan diulang dari awal. Demikian permainan itu dilaku kan secara berulang.
Alat yang digunakan untuk permainan ini sangat sederhana tidak memerlukan berbagai macam alat tapi cukup sebuah benda yang dapat disembunyikan di telapak tangan seperti guli atau batu
Permainan ini dapat dilakukan kapan saja, sesuai dengan keinginan. Bisa dilakukan pada pagi, siang atau sore hari. Tempat permainan tidak terbatas oleh ruang tertentu tetapi dapat dimainkan dimana saja, tapi umumnya dilakukan diruang yang tertutup atau beratap seperti di dalam rumah atau diteras rumah.
Sumber : Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga