Masyarakat Melayu Kabupaten Lingga mempunyai berbagai khazanah kerajinan tangan yang indah-indah dan digunakan untuk berbagai keperluan. Kerajinan tangan yang berada di Lingga sebagian menjadi bagian dari perlengkapan adat istiadat yang menampilkan keindahan dan penuh dengan makna. Kerajinan tangan yang menghasilka karya seni untuk perlengkapan adat istiadat menjadi sesuatu daya tarik dari sudut pandang estetika. Kerajinan tangan orang Melayu yang sebagian merupakan bagian dari karya seni kadang syarat dengan makna filosofi. Lewat benda-benda karya seni hasil kerajinan tangan, orang Melayu menyampaikan pesan-pesan lewat simbol tertentu yang mengandung petuah-petuah dan tunjuk ajar dalam kehidupan.
Dalam adat istiadat pernikahan Melayu di Kabupaten Lingga, khususnya di Daik terdapat peralatan yang perlu dibungkus dengan kain. Bungkusan yang menggunakan kain tidak dikemas sesuai selera pembungkus atau dilakukan secara sembarang dengan bertujuan tampak rapi dan indah semata tetapi penuh dengan makna nilai luhur orang Melayu. Dalam adat istiadat pernikahan Melayu terdapat bungkusan yang diikat dengan nama simpul buku bemban. Bungkusan yang dibungkus dengan menggunakan ikatan simpul buku bemban yaitu tepak sirih kayu untuk perlengkapan adat istiadat meminang, tepak sirih untuk perlengkapan adat istiadat menghantar mas kawin, piring yang berisi rokok untuk adat istiadat pengantin laki-laki berandam dan piring berisi rokok untuk adat istiadat pengantin laki-laki makan berhadap. Tugas membungkus dengan menggunakan simpul buku bemban dilakukan oleh mak inang.
Menurut cerita disebut sebagai simpul buku bemban karena seakan-akan menyerupai pohon bemban yang berbuku-buku. Pada zaman dahulu terutama zaman Kerajaan Lingga-Riau, untuk kain pembungkus yang menggunakan simpul buku bemban digunakan kain cual sutera. Jika tidak ditemukan kain cual sutera digunakan kain songket atau pun kain yang dianggap layak karena dipandang indah. Pada zaman dahulu, kain cual sutera untuk simpul buku bemban dari sapu tangan segi empat ukuran besar yang bisa membungkus tepak sirih atau dibuat setangan kepala. Mak inang akan membungkus dan membentuk simpul buku bemban dengan ikatan tertentu di bagian atas barang yang dibungkus. Untuk membungkus tepak sirih, setelah simpul dibuat, pada bagian atas simpul terdapat celah yang boleh dihias bunga. Barang adat istiadat yang telah dibungkus dengan simpul buku bemban akan kelihatan indah dan menarik. Makna simpul buku bemban untuk tepak adalah ikatan kasih sayang, tolong-menolong dan hidup akur dalam menjalani kehidupan rumah tangga. Kain cual sutera dan kain songket bermakna kemuliaan dan kebahagiaan untuk kedua mempelai.