Cerita yang berkembang di tengah masyarakat tentang asal-usul nama Kundur sangat bervariasi dan terdiri dari beberapa versi, Namun demikian semua Cerita itu tidaklah saling bertentangan, tetapi saling melengkapi dan justru dapat memperkaya khasanah kepustakaan yang membicarakan tentang Kundur.
Asal-usul nama Kundur paling tidak terdapat tiga versi. Pertama, ada sebagian masyarakat yang mengatakan bahwa nama Kundur berasal dari nama sebuah pulau kecil yang terletak di sebelah barat dan berdekatan dengan pulau lain yang disebut Pulau Timun. Kedua pulau ini juga mempunyai legenda tersendiri. Diceritakan, bahwa pada masa beberapa abad yang lalu hidup seorang petani yang sangat berhasil dalam bercocok tanam. Suatu hari sekembali dari kebun ia memikul hasil tanamannya berupa buah kundur dan buah timun. Di perjalanan, pikulannya patah sehingga bawaannya yang berupa buah kundur dan timun pun jatuh berserakan. Karena kesal, buah kundur dan timun itu dilemparnya ke laut. Dari kedua jenis buah ini lalu muncullah Pulau Kundur dan Pulau Timun.
Dalam wilayah Kecamatan Kundur juga terdapat satu desa yang namanya Desa Kundur. Wilayahnya memanjang hingga ke ujung barat, yang sekarang dikenal sebagai basis penambangan timah yaitu Perayun. Sebagian masyarakat mempercayai dari Pulau Kundur kecil-inilah asal nama Pulau Kundur besar yang ada sekarang.
Kedua, ada juga sebagian masyarakat yang mempercayai bahwa pulau tersebut disebut Kundur karena hampir seluruh wilayah pulau tersebut ditanami buah kundur. Ditanamnya buah kundur dalam jumlah yang besar, kemungkinan karena buah tersebut akan diperdagangkan secara luas. Selain itu, buah kundur juga enak rasanya bila dimakan atau dijadikan sayur. Oleh karena itu, sangat dapat dimengerti bila penanaman buah kundur diusahakan secara besar-besaran hingga hampir menghabiskan suatu pulau. Menurut cerita, dari sinilah asal mula nama Kundur tersebut.
Ketiga, ada juga sebagian yang mempercayai bahwa nama Kundur berasal dari bentuk pulau yang menyerupai buah kundur. Hal ini dipercaya setelah seseorang yang bekerja sebagai nelayan mengelillingi pulau tersebut. Terlepas dari benar atau salah, yang jelas cerita rakyat yang berkembang di tengah masyarakat ini sampai saat ini masih dipercaya sebagai asal-usul nama Kecamatan Kundur. Hanya saja, cerita rakyat tersebut belum begitu lengkap karena tidak ada cerita yang detail mencakup kapan waktunya, pada masa apa, siapa yang berkuasa saat itu. Namun demikian, cerita ini dapat memperkaya khasanah cerita rakyat Melayu.
Sumber : Buku Sejarah Daerah Kabupaten Karimun