Arsitektur rumah melayu pada awalnya hanyalah bersifat sederhana dan minimalis. Namun kemudian sesuai dengan perkmbangan zaman, kontruksi bangunan rumah-rumah Melayu tersebut disesuaikan dengan gaya hidup dan kebutuhan yang terus berubah. Rumah yang awalnya hanya difungsikan sebagai tempat berteduh,, ketika kebudayaan islam mempengaruhi, kemudian mengalami pergeseran bentuk dan fungsi. Setidaknya kamar ttidur dalam konstruksi rumah Melayu minimal ada tiga kamar yaitu orang tua, anak perempuan, dan anak laki-laki. Dalam budaya islam, pemisahan tidur anak laki-laki dan anak perempuan wajib dilakukan.
Bangunan rumah-rumah Melayu setelah tersentuh budaya Islam awalnya terbuat dari kayu olahan yang dihaiasinberbagai ornament ukiran saat ii tidak mudah lagi ditemui. Kemajuan ilmu pengetahuan, sains dan teknologi mendorong bentuk-bentuk rumah tradisional Melayu semakintersingkir, digantikan oleh rumah-rumah MElayu modern berarsitektur dan bahan bangunan yang berbeda.
Meskinpun demikian, perubahan model arsitektur dan bahan bangunan dalam rumah melayu modern, tidak sampai mengubah makna dan simbolik yang terkandung dalam rumah Melayu tradisional. Dengan demikian, adat dan nilai tetap dijunjung, walau zzaman telah berubah.
Dalam masyarakat melayu lingga, rumah memiliki arti yang penting, tidak hanya sebagai tempat tinggal bersama keluarga tetapi juga menjadi lambing kemuliaan dan kesempurnaan hidup. Maka dari itu, pembangunan rumah selalu dilakukan denga hati-hati dan tidak meningalkan unsur-unsur perlambangan yang merupakan refleksi cerminan nilai budaya. Apabila unsur-unsur tersebut terpenuhi, rumah dipercaya akan menjadi tempat yang membawa berkah tidak hanya bagi penghuni rumah tetapi juga bagi masyyarakat sekitarnya.
Fungsi rumah bagi masyarakat melayu tradisional merupakan bangunan yang dapat dijadikan sebagai tempat tinggal bersama keluarga, tempat bermusyawarh, tempat beradat berketurunan, dan tempat berlindung sanak saudara lainnya. Oleh itu, rumah melayu tradisioanl umumnya berukuraan lumayan besar. Selain itu rumah melayu juga selalu berbentuk panggung atau rumah berkolong, dan diusahakan menghadap ke arh matahari terbit.
Beberapa jeis rumah mwlayu tradisonal adalah rumah kediaman , rumah balai, rumah ibadah, rumah yang dikhususkan sebagai tempat penyimpanan. Penanaman dari rumah-rumah tersebut disesuaikan dengan fungsi dari setiap bangunan.
Ciri khas arsitektur rumah Melayu simbol-simbol berbentuk ukiran yang menghiasi bagian-bagian rumah atap, tiang, tangga, pintu, jendela, dinding, dan lain sebagainya. Simbol-simbol tersebut biasanya dihiasi dengan ornament yang khas memiliki makna-makna tertentu. Hampir seluruh elemen di dalam rumahh Melayu mengandung nilai budaya. Misalnya, kamar dara yang terletak di atas loteng atau para-para dengan jalan masuk dan keluarnya dari ruang tengah, dimaksudkan untuk menjaga keselamatan dan mengontrol perilaku si anak dara tersebut. Hal ini penting dilakukan, karena sifat, sikap dan perilaku anak dara tersebut berkaitan dengan kehormatan serta harga diri keluarga
Beberapa motif ukiran yang sering dijumpai dalam seni arsitektur Melayu Lingga adalah:
- Motif Siku Keluang, biasa digunakan sebagai hiasan pada langit-langit
- Motif Lebah Bergayut, biasa digunakan sebagai hiasan les plang atau hiasan kisi-kisi
- Motif Tebuk Bunga Bawang, biasa digunakan sebagai hiasan pagar selasar
- Motif Lebah Bergayut, biasa digunakan sebagai hiasan les plang atau hiasan kisi-kisi
- Motif Kuntum Tak jadi, biasa digunakan sebagai hiasan les plang, uuntuk hiasan kisi-kisi dan juga hiasan pada selasar
- Motif Kelok Paku, biasa digunakan sebagai hiasan foto.
- Motif Itik Bekawan, biasa digunakan sebagai hiasan laci.
- Motif Bintang Bintang, biasa digunakan sebagai hiasan langit-langit