Di Kabupaten Lingga bukan saja terdapat makanan tradisional tetapi juga minuman tradisional. Minuman tradisional khas Melayu Lingga yakni air serbat. Air serbat merupakan minuman yang dipengaruhi budaya masyarakat muslim di luar alam Melayu yang berasal dari timur tengah. Minuman yang dinamakan sebagai air serbat telah dikenal pada zaman Kekhalifahan Abbasyiah dan termasuk minuman khalifah. Pada zaman Khalifah Harun Ar- Rasyid berkuasa umat muslim sudah menikmati masakan-masakan Persia yang rumit seperti ayam panggang berisi kacang, susu dan almond, serta berbagai minuman lembut yang mirip pencuci mulut seperti serbat cair yang diberi rasa buah (Benson Bobrick, 2013:138). Sebagai kerajaan Islam, Kerajaan Turki juga mengenal minuman yang disebut dengan serbat yang dibuat dari buah-buahan.
Minuman yang dinamakan air serbat telah membudaya di dunia Islam yang selanjutnya menyebar ke timur di wilayah-wilayah muslim terutama di alam Melayu. Budaya minum air serbat dibawa oleh orang-orang muslim dari timur tengah maupun dari wilayah muslim lainnya ke daerah Melayu. Bandar perdagangan Melaka sebagai pusat perdagangan internasional yang kunjungi oleh para pedagang muslim dari timur tengah, Turki dan India menjadi bagian tempat mulai bersentuhannya budaya minum air serbat di alam Melayu. Orang-orang muslim dari timur tengah yang menjadi pendakwah dan pedagang mempunyai peran penting dalam penyebaran minuman air serbat. Di Kerajaan Lingga-Riau, orang-orang keturunan Arab yang berasal dari timur tengah mempunyai pengaruh penting dalam urusan agama, pemerintahan, dan perdagangan.
Sebagai budaya dari timur tengah yang berasal dari wilayah Arab, air serbat turut menjadi bagian dari budaya orang-orang Arab perantauan dan keturunannya di wilayah Melayu. Selanjutnya, air serbat terus berkembang dan menjadi bagian dari minuman khas orang Melayu. Di Lingga air serbat menjadi bagian dari minuman tradisional masyarakat Melayu dengan bahan-bahan pembuatan khas dari rempah-rempah dan produk hewani. Air serbat telah di kenal sejak lama di Lingga dan menjadi minuman yang membudaya di zaman Kerajaan-Lingga Riau. Di Lingga air serbat dihidangkan untuk minuman para tamu, dan jamuan adat istiadat. Kadang minuman ini dikonsumsi masyarakat yang ingin merasa kenikmatannya pada hari-hari biasa diluar acara resmi dan menyambut tamu. Air serbat bukan saja sekedar nikmat di lidah, namun dibuat dari produk hewani yang bergizi seperi kuning telur dan susu. Ditambah lagi rempah-rempah yang menyehatkan badan seperti jahe, kayu manis dan cengkih. Air serbat juga berbau harum karena terdapat daun pandan. Di samping itu juga air serbat sebagai indentitas budaya Melayu Islam.
Resep membuat air serbat.
Bahan-bahan:
- Susu kental manis
- Telur ayam kampung (Hanya di ambil kuningnya)
- Kayu manis
- Cengkih
- Jahe
- Gula pasir
- Air
- Daun pandan
Cara membuat:
Panaskan susu yang telah di campur dengan air, tambahkan kayu manis, cengkeh, jahe, dan daun pandan. Jika sudah mendidih masukkan kuning telur, aduk sebentar hingga merata dan matikan kompor. Setelah itu minuman siap dihidangkan.