Makam tersebut adalah Said Darah Putih, beliau meninggal di tengah laut/pantai menggunakan jongkong. Kemudian ditemukan mayatnya di dekat pantai dan di semayamkan di dekat puskesmas tersebut kemudian di makamkan di dekat pantai, dekat bom/pelabuhan lama.
Pada zaman jepang mau dipindahkan makam tersebut ke darat kemudian datang angin rebut, hingga gagallah niat untuk memindahkan makan tersebut. Menurut beberapa sumber telah tiga kali masyarakat mencoba memindahkan makan tersbeut, namun untuk ketiga kalinya terjadi angin kencang. Maka dari pada itu di batalkanlah niat untuk memindahkan makan tersbeut, karena masyakat takut akan terjadi musibah besar jika diteruskan.
Kemudian masyarakat menjadikan makan tersebut menjadi makam keramat, jika hendak melakukan sesuatu mereka akan mendatangi makam tersebut, membawa berbagai macam seperti ayam, pulut kuning, melemparkan koin dan lain sebagainya. Menerut informan mengapa makam Sais Ahmad jdi keramat dikarenakan satu orang datang berniat di makbulkan, dua orang datang berniat di makbulkan, akhirnya orang percaya dan jadilah ia makam keramat.