“KITAB TIB” MANUSKRIP OBAT-OBATAN DAN ILMU TRADISIONAL MELAYU

Manuskrip Kitab tib diperkirakan ditulis pada tahun 1889 hingga awal tahun 1890-an, tulisannya menggunakan tinta hitam dengan tulisan arab melayu. Dalam Khazanah manskrip Melayu, kitab tib dikenal sebagai kitab obat atau ilmu obat dan pengobatan tradisional melayu. Dalam buku hasil kajian  tentang kitab tib ilmu perubatan melayu (2006;22), Harun Mat Piah mengatakan tib yang berasal dari bahasa arab itu mengandung makna : ubat, tukang ubat (tabib), surat ubat (wasfatu’t-tabib), perubatan atau ilmu perubatan (ilmu tabib). Cakupan makna perkataan tib itu sangat luas, dalam sebuah kitab tib melayu kandungan isinya tidak hanya terbatas pada ilmu perubatan saja, namun juga meliputi ilmu-ilmu lain seperti ilmu raksi bintang, ramalan, ‘ilmu birahi’ (sex), ilmu firasat orang melayu, tabir mimpi, raksi jodoh dan sebagainya.

Secara umum , kandungan isi kitab tib melayu menjelaskan ilmu pengobatan tradisional Melayu namun demikian , tidak sedikit manuskrip kitab tib juga memasukkan berbagai penyakit dan ganguan ‘kasat mata; terhadap manusia yang disebabkan oleh jin , hantu, makhlus halus lainnya. Kaidah pengobatan terhadap penyakit yang berasal dari gangguan kasat mata ini biasanya dilengkapi dengan lafaz jampi-jampi, serapah, rajah, dalam bentuk tulisan dan gambar, azimat, cuca-cuca, dan doa-doa yang berasal dari Al Qur;a serta serapah-jampi sisa sisa warisan animisme. Ada juga dicantumkan masalah-masalah non medis yang berkenaan dengan punguat syahwat, ‘pemanis’ dan penyeri dalam hidup bermasyarakat seperti jampi-jampi pemikat lawan jenis.

Dalam kitab ini terdapat lebih dari seratus buah formula, resep atau rempa, rajah, azimah dan doa yangbekenaan dengan pengobatan. Sebagai contoh untuk mengobati penyakit tubuh sengal-sengal atau kering angin ramuannya yaitu ;

‘…..pertama , halia Cina beratnya sekati dan pala tiap kati, dan kadung Cina tiap kati, dan cengke anam tahil dan ampat tahil, lada sulah setengah kati, maka racik-racik semuanya itu jemur hingga kering (tiga) 3 hari. Maka goring semuanya jadi satu, lalu dimakan dengan gula batu.”

Bagi ibu menyusui yang tak kunjung keluar air susunya, maka obatnya ;

…’ bacakan pada putting susu. Ini doanya : Bismillah hirrahmanirrahim. Tatkala Ali bertemu Fatimah, Mani Ali dengan Mani Fatimah titik ke bumi menjadi pisang emas. Getahnya menjadi air susu. Itulah asal mulanya jadi air susu. Teruslah engkau berkata Laillah –ha-illallah-Muhammad-rasul-Allah’.

 

 

Sumber Buku Khazanah Manuskrip Riau-Lingga Abad 19