Lesung adalah salah satu peralatan rumah tangga yang terbuat dari bahan kayu yang gunanya sebagai alat untuk mengolah berbagai bahan makanan atau bumbu sebagai salah satu proses dalam membuat makanan atau kue. Peralatan ini biasanya digunakan di dapur oleh ibu rumah tangga dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai salah satu alat untuk memperlancar kegiatan untuk memproses bahan makanan, maka keberadaan lesung ini sebenarnya tidak dapat diabaikan tetapi merupakan alat yang wajib dimiliki oleh setiap rumah tangga.
Sebagai alat yang terbuat dari bahan kayu, tentu saja bahan untuk membuat peralatan ini cukup banyak dan mudah untuk memperolehnya, dengan potensi hutan yang berlimpah tentu saja jika tidak ditebang secara liar, maka untuk memperoleh bahan dalam membuat lesung ini tidak lah mengalami kesulitan, tinggal lagi harus mencari bahan kayu yang diameter atau besarnya harus sesuai dengan bentuk lesung yang diinginkan. Biasanya bahan kayu yang akan digunakan untuk membuat lesung beukuran besar atau ditentukan ukuran yang dianggap cukup memadai dalam membuat lesung tersebut.
Secara umum pohon yang digunakan untuk membuat peralatan lesung ini digunakan pohon nangka atau durian. Bentuk peralatan lesung ini seperti trapesium sama kaki atau balok empat persegi panjang, kemudian bagian atasnya diberi lubang berbentuk kerucut yang telentang jadi agak mirip seperti akan membuat sampan artinya memiliki ruang dibagian atasnya. Ukuran besarnya kira kira 40 x 50 x 70 cm. Alat penumbuknya yang nanti digunakan sebagai alat untuk menghaluskan bahan yang akan diolah digunakan bahan yang terbuat dari kayu yang panjangnya kira kira 170 ? 200 cm yang bentuknya pada bagian tengan lebih kecil dibanding pada bagian atas dan bawahnya agar memudahkan memegang alat tersebut saat digunakan.
Selain menumbuk berbagai bahan bumbu, alat ini juga digunakan untuk menumbuk beras dan bahan bahan pertanian jika diperlukan seperti kacang, kopi dan sebagainya. Selesai digunakan alat ini sebaiknya tidak diletakkan begitu saja tetapi harus diletakkan dengan posisi miring atau telungkup agar bagian tengah yang digunakan untuk menumbuk tersebut tidak kotor atau cepat rusak. Perawatan alat ini tidak merepotkan karena tidak alat cara cara khusus dalam merawatnya yang penting tempat meletakkan dan menyimpan alat ini tidak diletakkan sembarangan. Tidak terkena hujan dan panas yang dapat cepat merusak struktur kayu alat lesung tersebut. Untuk mendapatkan dan memperoleh peralatan ini pada masa lalu terkadang mereka buat sendiri atau dibeli di tempat-tempat tertentu yang menjual peralatan rumah tangga.
Dalam perkembangannya alat ini sudah jarang digunakan karena tergeser oleh peralatan teknologi canggih dengan menggunakan penggerak tenaga listrik, seperti blender dan sejenisnya. Dengan semakin gencarnya produksi peralatan canggih yang lebih hemat tenaga cukup dengan sekali pencet langsung olahan bahan makanan langsung jadi membuat keberadaan peralatan tradisional seperti lesung ini perlahan mulai ditinggalkan. Namun bagi sebagian rumah tangga keberadaan lesung ini masih tetap mereka pertahankan bahkan menjadi bagian dalam kehidupan mereka sehari hari dalam bidang mengolah berbagai bahan makanan. Sehingga mereka masih banyak yang menyimpan dan menggunakan alat tersebut hingga saat ini walaupun jumlahnya sudah terbatas. Di sisi lain tanpa mereka sadari sebenarnya dengan menggunakan peralatan tradisional seperti lesung yang bebas dari penggunakan energi listrik tentu saja alat alat tradisional lebih hemat energi dan lebih aman dalam penggunaannya seperti tidak khawatir jika terjadi korslet atau kerusakan pada alat pengolahan makanan tersebut. Alat tradisional lebih awet dan dapat dipergunakan hingga bertahun tahun tanpa harus khawatir rusak dan dapat diwariskan secara turun temurun.