LAKSE GORENG

Keberadaan makanan tradisional tidak hanya sebagai pelengkapan untuk menu sehari-hari tetapi merupakan salah satu khasanah budaya dalam bidang kuliner, apabila makanan tersebut dapat ditampilkan dan dikemas sedemikian rupa maka akan menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke daerah tersebut, oleh sebab itu memperkenalkan dan memasyarkatkan makanan tradisional sangat banyak manfaatnya khususnya dalam memperkaya khasanah budaya nusantara.

Sebagaimanan makanan tradisional lainnya, makanan tradisional lakse goreng ini juga menjadi ciri khas dan sangat digemari oleh masyarakat di Kabupaten Bintan. Makanan ini pernah menjadi makanan favorit dan selalu dikonsumsi sebagai pengganti makanan pokok bagi masyarakat di daerah ini pada masa lalu. Untuk membuat makanan tradisional lakse goreng ini dibutuhkan berbagai macam bahan dan bumbu untuk diolah menjadi makanan tradisional lakse. Bahan dasarnya adalah sagu. Sagu berasal dari pohon yang banyak tumbuh disekitar lingkungan atau didatangkan dari pulau-pulau di sekitar Kepulauan Riau, pohon tersebut lebih dikenal dengan nama pohon sagu. Untuk menjadi sagu batang pohon sagu tersebut terlebih dahulu diolah sedemikian rupa hingga menghasilkan sagu. Sagu tersebutlah yang menjadi bahan dasar pembuatan lakse. Banyaknya sagu jika ingin membuat lakse goreng dibutuhkan sekitar satu kilogram.

Sebenarnya bumbu yang digunakan untuk memasak lakse goreng dan lakse kuah pada dasarnya hampir sama, hanya saja pada lakse goreng tidak membuat kuah dan cara memasaknya juga berbeda. Untuk memasak Lakse goreng, Selain bahan-bahan juga diperlukan bumbu-bumbu yang gunanya sebagai penyedap rasa lakse tersebut. Adapun bumbu tersebut harus dihaluskan terlebih dahulu yaitu: 100 gr cabe kering, 7 ulas bawang merah, 5 ulas bawang putih, 1 ruas jahe, Garam dan penyedap rasa secukupnya. Kesemua bumbu tersebut harus dihaluskan dengan cara ditumbuk atau digiling, atau dapat juga di blender. Setelah proses awal menyiapkan berbagai bumbu,

selanjutnya proses membuat lakse tersebut. Proses pembuatan lakse dilakukan secara bertahap, adapaun proses awalnya adalah menyiapkan air panas dengan cara dimasak hingga mendidih yang gunanya untuk disiramkan kepada sagu yang telah disediakan tersebut. Setelah masak lalu diuli dengan sagu yang setengahnya adonan tersebut di canai dan dipotong-potong. Kemudian proses selanjutnya adalah Rebus air sampai mendidih dan masukkan adonan itu sampai masak, setelah masak di angkat dan direndam dengan air dingin sekira 15 menit. Setelah itu lakse telah siap untuk dimasak goreng. Memasak lakse goreng, bahan dasarnya sama saja dengan membuat lakse kuah hanya saja pada proses memasaknya berbeda, yang satu menggunakan kuah sebagai pelengkap menu sajian sedangkan yang di goreng tidak memasak kuah tetapi mengolah lakse tersebut tanpa kuah hanya digoreng dengan memasukkan berbagai bumbu yang telah disebutkan sebelumnya. Proses menggoreng lakse pertama-tama adalah menumis semua bumbu yang tersedia, maksud menumis adalah memanaskan dengan cara menggoreng dengan menggunakan minyak sayur atau minyak makan hingga bumbu tersebut mengeluarkan bau harum agar menimbulkan cita rasa yang lezat, setelah itu masukkan lakse kemudian diaduk lalu masukkan sayur dan kemudian masukkan garam, jika ingin menambahkan penyedap rasa juga dapat dilakukan sesuai dengan selera yang membuatnya.

Setelah itu makanan tradisional lakse siap untuk disajikan dan disantap bersama keluarga atau dihidangkan disaat acara-acara tertentu. Makan tradisional lakse menjadi salah satu hidangan yang paling digemari oleh tamu. Dan bagi mereka yang belum pernah mencicipi makanan tersebut maka akan menjadi santapan istimewa untuk mencoba makanan khas tradisional dari daerah Bintan tersebut. Makanan tradisional yang berasal dari daerah Bitnan sangat banyak bentuk dan jenisnya baik berupa makanan sehari-hari maupun makanan sejenis kue-kuean. Semua makanan tersebut memberikan cita rasa yang sangat istimewa untuk disantap.

Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bintan