BERLANGIR

Tradisi berlangir merupakan warisan dari kebudayaan Melayu masa lalu. Tradisi ini telah dilakukan oleh orang-orang Melayu sejak zaman Kerajaan Melaka hingga Kerajaan Lingga-Riau dan menjadi bagian dari tradisi Melayu Lingga yang masih bertahan sampai saat ini. Berlangir bertujuan membersihkan dan menolak bala dari bahaya, sesuatu yang mendatangkan mudarat bagi tubuh dan bekas berhadas besar. Berlangir merupakan tradisi membersihkan diri yang telah lama ada dalam budaya Melayu. Para bangsawan atau hulubalang yang baru pulang dari perang membersihkan diri dengan berlangir. Seperti yang dikisahkan oleh Raja Ali Haji dalam Silsilah Melayu dan Bugis, Yang Dipertuan Muda Daeng Marewah yang selesai berperang di Kedah kembali ke Riau dan setelah tiba dirumahnya mengadakan berlangir untuk membersihkan diri. Pada masa lampau Langir merupakan benda penting dalam adat istiadat raja bertabal dan kawin di istana Lingga-Riau.

Langir dalam tradisi Melayu Lingga-Riau digunakan dalam berbagai keperluan seperti pengantin perempuan berlangir setelah berandam. Kaum perempuan yang ingin mandi hadas besar selepas haid sebagian berlangir membersihkan diri. Sebagian orang akan berlangir sebelum mandi safar pada hari Rabu akhir bulan Safar. Berlangir juga boleh dilakukan oleh seseorang selepas menjalani sesuatu yang bisa mengancam jiwa atau mendatangkan mudarat pada dirinya. Berlangir juga bisa digunakan untuk peralatan manusia seperti kendaraan darat atau laut, rumah tempat tinggal dan alat pertukangan.

Bahan-bahan membuat langir terdiri dari,

  • bedak sejuk dari tepung beras bermakna menyirami kedamaian hati, dan
  • air limau nipis dan
  • daun limau purut membuang kotoran di hati (sial majal).
  • Semua bahan dicampur diletakkan di dalam sangku (mangkok) ditambah air secukupnya.

Cara pelaksanaan :

  • Membaca Bismillah
  • Membaca salawat nabi Muhammad SAW
  • Membaca Doa selamat (tolak bala)
  • angir dibedakkan ke seluruh badan dengan lama waktu sesuai keinginan orang yang berlangir.
  • Selanjutnya orang yang berlangir mandi membersihkan diri.

Makna belangir : Mensucikan diri, menolak bala, besyukur mengharapkan ridha Allah SWT.

 

Sumber : Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga