REBAB

Alat musik tradisional rebab adalah termasuk alat musik Kordofon (lute type) dan fungsinya digunakan untuk musik melodi solo. Di zaman dahulu kala di Persia terdapat rebab bertali satu yang digunakan untuk mengiringi deklamasi disebut rebab ul Shaer. Rebab ini pada orang melayu tinggi prestisenya, seperti juga biola di Barat dianggap raja instrument. Tetapi yang lebih lagi pada rebab terletak penghormatan karena hampirnya ia dengan upacara yang bersifat gaib, seperti halnya pada pertunjukan teater Makyong. Dalam permainan teater tradisional Makyong, upacara dibuka dengan tarian ?Menghadap Rebab? dimana para pemain menari kemudian duduk menghadap pemain rebab. Makyong merupakan seni drama yang dapat di golongkan ke dalam bentuk drama tari yang mengandung unsur-unsur ritual. Makyong sangat di gemari oleh masyarakat Riau, terutama di wilayah Kepulauan Riau, sebagai hiburan rakyat di pedesaan dan pernah menembus kalangan istana. Dari sebuah bentuk pertunjukan rakyat menjadi sebuah bentuk pertunjukan istana yang sangat di gemari oleh kerabat istana. Suara rebab tinggi seperti suara manusia, atau gumam suara manusia dari pada suara biola. Karena kedudukannya yang tinggi itu, rebab sering diukir dan dihias baik kepalanya (disebut Kecopong) maupun batangnya (shaft). Batang pinggangnya ini ramping dan biasanya terbuat dari kayu leban (vitex), panjangnya 3 kaki 6 inci, dan diukir dari ujung kepala sampai akhir batangnya. Kecopong menyerupai mahkota orang Khamer. Tiga buah telinga untuk talinya juga diukir dan muncul dibawah mahkotanya yaitu 2 buah disebelah kiri dan satu buah disebelah kanan dari batangnya. Tali nya 3 buah dan 2 buah dimainkan sekaligus bersama-sama. Nadanya adalah E,A dan E tinggi dan ada juga G,D,A. Gesekannya terbuat dari kayu yang diukir dan bercemara dan digesekkan seperti memainkan cello. Batangnya memanjang yang secara vertical melalui badannya, yang disebut ?tempurung? dan muncul lagi dibawah sebagai kakinya. Lebar diatas kira-kira 8 inci, yang dibawah 4  inci dan tebalnya 2 inci dan tempurungnya biasanya terbuat dari kulit kerbau. Ada yang disebut ?Susu? yaitu yang lengket pada kulit yang gunanya untuk menekan suara (resonance). Cemara untuk gesekan terbuat dari pada ekor kerbau atau sabut kelpa. Pemain rebab meletakkan ibu jari kanannya di samping kepala gesekan dan jari ke 2 dan ke 3 di bawah dan lalu jari ke 4 dan ke 5 mengeraskan tali. Tali gesekan di mainkan pada bahagian atas tempurung. Belakang dari pada rebab itu menghadap kepada pemainnya.

 

Sumber : https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/