Makam Bukit Cengkeh terletak di atas bukit. Di sekitar bukit ini pada masa lalu banyak tumbuh pohon cengkeh. Mungkin karena makam ini di bukit dan banyak ditumbuhi oleh pohon cengkeh maka dinamakan makam bukit cengkeh dan nama tersebut melekat hingga saat ini. Mengingat Bukit Cengkeh merupakan salah satu perbukitan di Daik, maka dijadikan tempat pemakaman sultan. Makam Bukit Cengkeh merupakan kompleks pemakaman Sultan Lingga Riau.
Bangunan kompleks Makam Bukit Cengkeh terdapat makam sultan-sultan Lingga Riau, antara lain Sultan Abdul Rahman Syah (1812-1832), Sultan Muhammad Syah (1832-1841), dan Sultan Badrul Alamsyah II (1857-1883). Sultan Abdul Rahman Syah adalah putera dari Sultan Mahmud Riayat Syah III. Sementara itu Sultan Muhammad Syah dan Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah III merupakan putera dari Sultan Abdul Rahman Syah. Sultan Abdul Rahman Syah sesudah wafat digelari dengan Marhum Bukit Cengkeh. Sultan Muhammad Syah sesudah mangkat digelari dengan Marhum Kedaton (Keraton). Sementara itu tidak diketahui gelar marhum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah II sesudah meninggal dunia.
Dapat dikatakan kompleks Makam Bukit Cengkeh ini merupakan tempat bermastautinnya keluarga Sultan Abdul Rahman Syah. Di samping makam dua orang anaknya yang menjadi Sultan Lingga Riau (Sultan Muhammad Syah dan Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah II) terdapata juga makam isteri Sultan Abdul Rahman Syah beserta anak-anak beliau yang lainnya serta kerabat. Berdasarkan hasil Penelitian, pada kompleks Makam Bukit Cengkeh ditemukan sebanyak 27 pusara (makam). Kebanyakan makam terletak disekitar pemakaman Sultan Abdul Rahman Syah.
Pada dasarnya , Komplek Makam Bukit Cengkeh ini dapat dibagi atas 3 bagian. Hal ini terjadi karena letak makam yang terkelompok disekitar makam sultan. Masing-masing makam sultan terpisah satu sama lainnya dan membentuk segitiga. Makam utama didalam komplek Makam Bukit Cengkeh adalah makam Sultan Muhammad Syah. Hal ini dikatakan demikian karena makam yang tertutup dan dibuatkan rumah-rumahan. Dari 4 orang Sultan Lingga Riau yang mangkat di Daik, hanya makam Sultan Muhammad Syah yang dibuatkan pelindung (rumah) sehingga terhindar dari panas matahari dan hujan.
Saat ini Komplek Makam Bukit Cengkeh wujudnya masih utuh dan terpelihara. Komplek makam termasuk benda cagar budaya. Kondisinya sangat terpelihara dan terawat. Makam terletak diatas Bukit Cengkeh dan berada di hulu Sungai Tande. Komplek makam terletak di atas tanah milik Kesultanan Lingga Riau dan saat ini dijadikan tanah milik pemerintah.