Pulau Berhala adalah pulau yang berada di Kecamatan Singkep Selatan Kabupaten Lingga. Nama pulau Berhala diambil dari seorang bangsawan Turkki yang diperkirakan menginjakkan kaki pertama kali di pulau ini. Ia adalah Akhmad Barus II yang dikenal juga sebagai Paduka Berhalo. Menurut catatan sejarah Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur(Tanjabtim), Propinsi Jambi yang ditempelkan di jalan menuju pemakaman, ia adalah putra seorang raja Turki. Perjalanan Paduka Berhala ketika itu diduga hendak menyiarkan Islam, namun terdampar di pulau tersebut.
Akhirnya Paduka Berhala mempersunting seorang ratu kerajaan di Jambi bernama Putri Salaro Pinang Masak. Keduanya pun memimpin kerajaan Melayu II hingga turun-temurun. Keturunannya dikenal oleh masyarakat Jambi dengan gelaar Orang Kayo Pingal, Orang Kayo Kadataran, Orang Hitam, dan Orang Kayo Gemuk. Keturunan yang cukup terkenal adalah Orang Kayo Hitam dengan keris Siginjei-nya yang menjadi raja Jambi pada generasi itu.
Sejarah ini tercatat dalam buku Sejarah Nasional Indonesia III terbitan Balai Pustaka. Diperkirakan Paduka Berhalo masih sering mengunjungi pulaui ini walau ia sudah mempersunting seorang ratu dari daratan Sumatera. Ia pun akhirnya menghembuskan nafas terakhir di pulau yang pertama kali ia injak di Nusantara ini. Letak makamnya berada disebelah selatan, tidak jauh dari pemukiman warga dari Jambi. Makam tersebut berada di bukit dengan ketinggian 10 meter dari komplek perumahan warga.