Bedel adalah permainan tradisional berasal dari bambu yang dijadikan seperti meriam, bagi daerah lain permainan ini mungkin memiliki istilah tersendiri, ada juga yang menyebutnya dengan sebutan meriam bambu. Permainan tidak hanya terdapat di Kabupaten Lingga tetapi banyak daerah lainnya yang memiliki permainan Ini dengan istilah dan nama yang mungkin saja berbeda.
PEMAIN
Permainan bedel merupakan permainan individual atau perorangan, tetapi permainan ini juga selalu dimainkan secara bersama-sama dengan kawan-kawan. Permainan ini biasanya dimainkan oleh laki-laki tidak hanya digemari oleh anak-anak tetapi juga terkadang dimainkan oleh orang remaja atau dewasa.
ATURAN MAIN ATAU CARA BERMAIN
Permainan bedel biasanya banyak dimainkan oleh anak atau remaja pada saat memasuki bulan puasa/Ramadhan. permainan ini menggunakan alat berupa bambu yang disulut dengan api sehingga mengeluarkan suara dentuman yang cukup kuat tergantung kepiawaian pemainnya. Adapun aturan dan cara bermain permainan ini adalah:
1. Permainan ini dapat dilakukan secara sendiri-sendiri perorangan atau didimainkan beramai-ramai dengan teman-teman.
2. Sebelum bermain seperangkat alat harus sudah disiapkan seperti sepotong bambu yang cukup besar dengan ukuran panjang antara 1 hingga 2 meter, djameter antara 10 — 15cm. Bagian bawahnya diberi lubang kecil untuk tempat sulutan api.
3. Tidak sembarang bambu yang dapat digunakan untuk permainan ini tetapi bambu yang memiliki kulit yang tebal, masyarakat di sana menyebutnya dengan sebutan bambu betong.
4. Bambu yang telah disiapkan, ditinggikan bagian depannya dengan cara membuat silangan kayu kira-kira setinggi 20 – 30 cm, sedangkan bagian belakang diletakkan saja di tanah.
5. Selain bambu juga disiapkan minyak tanah dan sebuah lampu atau api yang nantinya berguna untuk membakar kayu untuk menyulut bedel.
6. Setelah bedel didudukkan di tanah, lalu diisi minyak tanah. Kemudian dengan menggunakan kayu kecil dibakar bagian ujungnya untuk menyulut bagian bawah bedel yang berlubang agar bersuara.
7. Biasanya sulutan tidak langsung mengeluarkan suara tetapi perlu dipanaskan berkali-kali sulutan. Jika ingin langsung bersuara dapat dilakukan dengan cara memasak minyak tanah hingga panas lalu dimasukkan ke dalam bedel atau bambu.
8. Jika minyak dan bambu telah panas, maka setiap menyulut bagian lubangnya maka akan langsung mengeluarkan suara dentuman yang sangat kuat. Semakin lama semakin panas maka akan semakin kuat suara yang akan dikeluarkan oleh bedel bambu tersebut.
ALAT DAN CARA PEMBUATAN
– Parang atau kampak, gergaji
– Kayu panjang atau besi untuk membolongi bambu
– Lampu atau api, dapat dibuat dari botol bekas atau Kaleng bekas
– Kayu kecil sebagai penyulut bedel
Cara membuatnya, tahap pertama mencari rumpun pohon bambu, lalu dipilih bambu yang cukup besar. Jenis bambu yang dicari adalah bambu betong yang berukuran besar. Lalu dipotong dengan menggunakan parang atau gergaji bagian bawahnya. Kemudian dipotong lagi dengan ukuran panjang sesuai keinginan, biasanya antara 1 hingga 2 meter. Setelah itu ruas pembatas antar ruas bambu dibolongi hingga tersisa ruas bagian pangkal saja. Di bagian pangkal bawah juga diberi lobang atau dibolong sedikit bagian atasnya yang nantinya sebagai tempat sulutan api. Kemudian mencari 2 buah kayu untuk tempat mengganjal bagian depan bedel, ukurannya tidak perlu terlalu panjang sekitar 40 — 60 cm. Nantinya kayu ini akan disilang sebagai tempat dudukan bedel. Sedangkan untuk membuat lampu atau api, dapat dibuat dari botol atau kaleng bekas yang bagian atasnya dibolongi sebagai tempat sumbu. Agar lampu ini menyala maka diisi dengan minyak tanah agar lampu atau api bertahan lama.
WAKTU DAN TEMPAT
Waktu pelaksanaan permainan ini dilakukan pada malam atau sore hari. Jika pada malam hari, maka tidak dimainkan seenaknya sepanjang malam, tetapi biasanya dimainkan setelah selesai melaksanakan sholat terawih. Tempat permainan biasanya di halaman rumah atau ditempat-tempat yang jauh dari lokasi ibadah agar tidak mengganggu pelaksanaan ibadah pada bulan Rhamadan.
Sumber : Buku Permainan Rakyat Kebupaten Lingga