Dalam tradisi Melayu Lingga, setiap orang Islam yang meninggal dunia tidak begitu saja dilupakan oleh masyarakat terutama kaum kerabat dan keluarganya. Orang meninggal akan terus diingat dengan cara mengirimkan doa untuk kebaikan dan keselamatan arwah di alam kubur. Dalam satu hadist dinyatakan, “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang shaleh (HR. Muslim ).”
Keyakinan orang Melayu Lingga mendoakan arwah, bukan saja terbatas pada doa anak yang saleh tetapi boleh juga didoakan oleh seluruh kaum muslimin. Kenduri dilakukan tiga malam berturut-turut, dan selanjutnya pada hari ketujuh, dua puluh, empat puluh, enam puluh, delapan puluh dan seratus hari. Kenduri arwah di Lingga telah sejak lama ada, dan menjadi tradisi lingkungan istana Lingga-Riau. Haul jama’ pesertanya adalah seluruh warga kampung yang laki-laki. Terdapat tiga rangkaian acara haul jama’ yaitu tahlilan, doa serta makan bersama sebagai acara penutup.
Kenduri arwah dilakukan dengan pembacaan tahlil dan doa untuk kebaikan arwah di alam kubur. Kenduri arwah dimulai pada malam pertama setelah mayat dikebumikan. Keluarga yang melakukan kenduri arwah akan menjemput tetangga dekat sekitar rumah. Kenduri dilakukan selepas shalat Maghrib yang dipimpin seorang pembaca tahlil dan doa. Para jemputan dihidangkan makanan ringan dan air manis sebagai hadiah atau sedekah dan juga sebagai ungkapan terimakasih terhadap para jemputan karena telah mau datang dan berdoa bersama-sama, yang pahalanya dihadiahkan untuk arwah, Selain bertujuan untuk hadiah/sedekah, menyantap hidangan bersama-sama mengandung filosofi “ bahwa tidak ada manusia yang lebih tinggi maupun rendah derajatnya” Siapa pun tamu yang datang, apa pun kedudukannya, dipandang sama rata dan sama rasa sebagai hamba Allah..
Makna dari pelaksanaan haul jama’ merupakan penyambung, pengingat akan sang Pencipta kepada yang dicipta baik yang masih hidup maupun yang sudah mati agar diberikan keselamatan. Terjalinnya tali silaturahim, bentuk terimakasih kepada yang telah mati dan kesyukuran kepada Allh SWT.
Fungsi : Sebagi pengingat kesyukuran, ucapan terima kasih, kebersamaan, instropeksi diri dan lain-lain.