Kabupaten Lingga pernah menjadi pusat kerajaan Melayu lebih kurang 113 tahun (1787-1900). Selama dalam kurun waktu tersebut di Daik Lingga tidak saja menjadi pusat pengembangan adat dan budaya Melayu tetapi juga pengembangan Agama Islam. Salah satu adat budaya yang dibina dan dikembangkan adalah kegiatan pembacaan hikayat Isra Miraj.. Pembacaan Isra Mi’raj merupakan tradisi yang dilakukan setiap tahun pada tanggal 27 Rajab yang biasa dilaksanakan di Masjid, Surau maupun dirumah-rumah. Pembacaan Isra Mi’raj ini biasanya dilaksanakan setelah shalat Isya. Yang dipimpin oleh seorang imam/lebai yang mengerti dan paham mengenai tulisan Arab Melayu serta lagu pembacaannya, dan di dengar para jemaah yang hadir. Dimana kitab tersebut bertuliskan Arab Melayu.
Adapun isi kitab Isra Miraj menceritakan riwayat Rasulullah Nabi Muhammad SAW akan perjalanan Isra’ (didunia) menuju Mi’raj (langit) . Dalam menjalankan perintah dari Allah SWT kepada baginda Rasulullah. Perayaan tersebut dilakukan secara bersama-sama. Setelah selesai pembacaan Isra Mi’raj ditutup dengan doa. Kemudian dilanjutkan dengan menyantap hidangan alakadar seperti kue mueh. Yang mana kue mueh tersebut di bawa oleh masing-masing jemaah yang datang ke Mesjid/surau. Jika pelaksanaanya dilaksanakan di rumah maka yang menyiapkan hidangan adalah tuan rumah.