
Filosofi “Biar pecah dimulut jangan pecah di tangan” menggambarkan bagaimana seseorang bangsawan mempunyai etika pada saat makan. Tak terkecuali ketika sedang mencicipi sebuah penganan. Apabila seseorang bangsawan terburu-buru dan ceroboh ketika makan atau mencicipi penganan, maka mencermikan betapa buruknya tingkah laku bangsawan tersebut. Inilah sebuah pesan bijak dari sebuah penganan… Read more“BATANG BURUK”