Teater Bangsawan

Keberadaan teater bangsawan di Lingga mengalami kebertahanan yang lumayan baik hari ini juka dibandingkan beberapa decade yang lalu, keberadaan teater bangsaawan saat ini memang telah kehilangan roh dan semangatnya di panggung. Tokoh-tokoh tua yang bersebati dengan bangsawan telah mulai uzur, regenerasi tak berjalan mulus, sementara minat dan antusias masyarakat penonton pun ikut surut.

Salah seorang tokoh teater bangsawan lingga, Ibrahim bin Ahmad pernah dinobatkan sebagai satu diantara 27 penerima penghargaan Maestro Seni Tradisi 2007 dari departemen Kebudayaan dan Pariwisata.

Teater Bagsawan adalah Pertunjukan komedi yang menggabungkan music, drama,lagu,laga, dan tari serta ceritanya mengangkat kisah-kisah di lingkungan istana.

Cerita yang sering diangkat adalah :

  • Kisah Hang Tuah Lima bersaudara
  • Sultan Mahmud Mangkat dijulang
  • Laksemana Bintan
  • 1001 Malam
  • Rakyat Melayu
  • Dongeng India dan Cina
  • Hikayat Melayu
  • Dll

Penamaan Teater Bangsawan untuk pertama kali diperkirakan diberikan oleh Abu Muhammad Adnan ( mamak Phusi ) nama lengkapnya Abu Muhammad Adnan adalah Phusi Indra Bangsawan of Penang.

Sejarah Bangsawan adakalanya juga disebut Wayang Bangsawan atau Indra Bangsawan, dimulai ketika masyarakat Persia berimigrasi ke India karena pertentangan ideology ditanah airnya. Namun menurut Ediruslan dan Hasan Junus (t.t) kedatangan rombongan Tetaer Bangsawan ke Pulau Penang pada tahun 1870 bukanlah dar Persia ( Iran-Pen ) tetapi warga Majusi yang melarikan diri ke India karena tidak mau di-Islam-kan. Keturunan orang-orang Majusi yang banyak bermukim di Mumbay inilah yang akhirnya membawa Wayang Parsi ke Pulau Penang, kemudian pada tahun 1885-1902 menyebar keseluruh semenanjung Malaysia, Kesultanan-kesultanan Melayu di riau, Sumatra Utara, dan Kalimantan Barat.

Tahun 1902-1935 diperkirakan zaman kegemilangan Teater Bangsawan. Pada tahun 1906 misalnya, tetaer ini masuk ke Riau melalui Pulau Penyengat, kemudian menyebar ke Utara dan Selatan serta wilayah pulau Pesisir. Dibagian utara dikembangkan oleh Raja Ahmad Ukur hingga ke Pulau Bungguran. Di Selatan  hingga Daik Lingga dan Dabo Singkep sampai Bengkalis, Bagan Siapi-api, Selat Panjang, Siak Sri Indra Pura dan  Rengat ( Indragiri ). Di bagian Barat hanya sampai ke Tanjung Balai Karimun, Kundur dan Moro.

Lagu-lagu pengiring bansawan biasanya adalah joget atau zapin seperti :

  • Stambul dua
  • Stambul Opera
  • Dondang sayang

Kelengkapan dalam Teater Bangsawan :

  • Setiap Cerita terdiri dari beberapa babak
  • Dalam beberaoa babak diselingi dengan sret atau selang waktu untuk menceritakan babak berikutnya
  • Kostum yang digunakan adalah tat arias yang menyerupai orang-orang dikalangan Bansawan
  • Tokoh Pemain :
  • Sri Panggung ( Pemain yang tercantik )
  • Wira yang Heroik atau anak muda
  • Pelawak jenaka dikenal sebagai Khadam
  • Raja yang adil dan raja yang Zalim
  • Permaisuri
  • Para Mentri/datok-datok ( pejabat Istana )
  • Tokoh Jin
  • Pembantu lain seperti : nenk kabayan, inang, dayang-dayang, pengawal, hulu baling
  • Dialog menggunakan bahasa Melayu
  • Layar ( Latar dibelakang Panggung ) berupa singgasan Istana atau keadaan istana

Perlengkapan dalam Teater Bangsawan :

  1. Layar dengan setting istana

Pada umumnya Layar yang digunakan pada pementasan Bangsawan menggunakan layar lukisan istana dan dibentuk sedemikian rupa menyerupai suasana di Istana. Layar juga digunakan sebagai pengantian antar babak atau pergantian suasana setting yang berbeda seperti suasana di hutan, di perkampungan, di pantai, di perkarangan dll.