Tak jarang kisah-kisah penting dalam sejarah istana Riau-Lingga diabadikan dalam bait-bait syair yang indah dan informatif. Salah satu diantaranya adalah sebuah syair yang mengisahkan perjalanan Engku Puteri Raja Hamidah, Permaisuri Sultan Mahmud Riayatsyah ke Daik-Lingga. Judul lengkap syair ini dicantumkan pada halaman terakhir bait 511, sebagai berikut :
Tamatlah Syair Kisah Engku Puteri
Dikarang Engku Haji beberapa hari
Berangkat ke Lingga meninggalkan negeri
Selamat kembali ke negeri sendiri
Dalam dunia manuskrip Melayu, terdapat berbagai cara menuliskan judul syair ini. Namun demikian, tetap mengacu kepada satu manuskrip . Sebagaimana disebutkan dalam bait ke -3 halaman pertama syair ini, manuskrip asal syair iini dikarang oleh Engku Haji Ahmad, yakni Raja Haji Ahmad, ayah Raja Ali Haji, yang merupakan saudara laki-laki Engku Puteri. Beliau mengarangnya beberapa hari setelah kembali dari Daik-Lingga ke Pulau Penyengat pada 16 Mei 1831 M. Tentang pengarangnya dalam bait ke- 3syair ini dinyatakan sebagai berikut :
Engku Haji Ahmad mengarangnya itu
Akalnya sempurna arifnya tentu
Puteranya Marhum Teluk Ketapang itu
Sekarang pekerjaannya adil tertentu
Kolofon di bagian akhir syair ini menyebutkan bahwa Syair Kisah Engku Puteri selesai disalin di Pulau Penyengat pada 11 Rajab 1260H, bersamaan dengan 26 Juli 1844 M oleh seorang penyalin anonymous yang disuruh oleh Haji Ibrahim.Penyalinan ini dilakukan karena Haji Ibrahim mendapat ‘order’ dari J.H. Walbeehm, sekretaris Resident Riouw di Tanjungpinang, yang bermaksud mengirim salinan syair tersebut kepada anaknya di Eropa (Belanda). Tentang hal ini, penyalinnya menuliskan dalam bait-bait syair sebagai berikut :
Tamat disalin di tanah Penyengat
Di Negeri Riau dengan selamat
Naskhahnya habis sekalian tersurat
Tuan tiliklah sampai ke tamat.Beta menyalin belum mengerti
Daripada hendak berbuat bakti
Tuan Haji Ibrahim menyuruh sempurna hati
Daripada sebab mengenagkan budi
Sumber : Buku Khazanah Manuskrip Riau-Lingga Abad 19
Penerbit : Dinas Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau