Qasidah dan Gambus

Mayoritas masyarakat Lingga adalah beragama islam. Pengaruh perkembangan budaya islam secara tak langsung membawa corak tersendiri pada jenis musik yang berkembang, yang kemudian menjadi tradisi  masyarakat daerah ini. Salah satunya adalah musik qasidah.

Dalam  pelaksanaannya, qasidah dimainkan sekitar 4 sampai 10 orang laki-laki dan perempuan. Berbagai alat musik pengiring dibawakan kaum laki-laki berikut dengan peralatannya seperti rebana, organ, seruling dan gambus, sedangkan vocal selalu disuarakan oleh penyanyi perempuan.

Seperti umumnya seni-seni rakyat lainnya yang banyak mengalami tantangan zaman, begitu juga dengan seni qasidah juga mengalami kemunduran. Hal ini bukan saja dikarenakan, misalnya pennghadiran yang secara kolektif itu memerlukan biaya yang cukup tinggi, tetapi juga persaingannya dengan hiburan-hiburan lainnya yang disuguhkan oleh media massa seperti televisi, dan juga hiburan lainnya yang mudah didapatkan. Selain itu menurut pengamatan dilapangan, kemunduran juga dapat diakibatkan oleh sistem manejemen yang tidak adaptatif dengan pola yang lebih modern dan profesional.

Saat ini, kesenian qasidah sepertinya “jalan ditempat”, bahkan semakin menurun. Pengaruh kuat dating dari kehadiran sarana musik modern yang sangat mudah mempengaruhi kalangan anak muda setempat, kondisi tersebut membuat mayoritas kalangan remaja enggan mendalami lebih lanjut guna kelestariannya. Kegagalan akan mensosialisasi dan meregenerasi inilah akhirnya meperlihatkan sebab mundurnya seni qasidah ditengah masyarakat. Untuk dapat lebih eksis tentulah diperlukan pembinaan yang maksimal, hal ini bukan saja pembenahan yang terkait dengan  manajemen sebuah kelompok seni, tetapi juga pembinaan ini diarahkan melalui festival-festival, peningkatan frekuensi penampilan, atau melalui pembinaan lembaga-lembaga terkait.

Penampilan musik qasidah lebih banyak berperan pada acara yang terkait dengan formal budaya yang beragama misalnya MTQ, peringatan hari besar islam, akikah, sunat Rasul, namun ada kalanya juga ada pembukaan acara ceremonial pemerintahan atau hiburan alternative pada resepsi pernikahan.

Sanggar kesenian di Lingga yang bergerak dibidang ini adalah Sanggar Seni Pulau Pandan di Desa Panuba Kecamatan Lingga.