PON

Permainan pon merupakan permainan yang selalu dimainkan oleh anak-anak pada masa lalu. Sebutan yang umum untuk menyebut permainan ini adalah dengan nama permainan kasti. Permainan pon dapat dimainkan oleh anak laki-laki dan prempuan baik campuran atau sesama jenis. Jenis permainan ini termasuk dalam jenis permainan bertanding karena harus ada lawan dan kawan (kelompok/tim/ group) dalam permainan ini. Setiap kelompok terdiri dari 3 hingga 7 orang pemain. Usia pemain tidak di terbatas, dapat dimainkan sesama anak-anak atau orang dewasa.

Aturan main :
Setiap kelompok jumlahnya harus seimbang misalnya 3 lawan 3, 4 lawan 4, atau 5 lawan 5. Kerjasama tim dalam permainan ini haru slah bagu s adar dapat memenangkan pertandingan.

Alat yang harus disiapkan sebelum bertanding adalah berupa bola, alat pemukul bola, dan lapangan yang refresentatif.

Untuk memulai permainan terlebih dahulu sut oleh orang yang mewakili masing-masing tim yang akan bertanding.

Tim yang menang sut akan menjadi pemain pertama, yang kalah harus berjaga. Permainan pertama di awali dengan pukulan bola oleh orang yang mewakili tim yang menang. Dengan cara memukul bola ke arah lapangan permainan. Pukulan dilakukan berdasarkan lemparan yang dilakukan oleh seorang dari tim lawan yang berdiri sejajar. Pemain yang kalah lainnya berada di tengah lapangan untuk menjaga bola yang lewat karena pukulan pemain. Memukul bola dilakukan bergiliran satu persatu dari pemai yang menang.

ng dan berhasil ditangkap maka dikatan “PON”. Istilah itu juga yang menjadi sebutan permainan ini di Lingga. Jika bola yang dipukul dan tidak langsung ditangkap tapi terlebih dahulu terjatuh ke tanah, maka tidak pon. Bola tersebut berusaha dilempar kepada pemain yang berlari ke tiang yang telah disediakan jika kena maka permainan bergantian yang kalah menjadi pemain pemukul. Jika tidak kena maka pukulan dilanjutkan pemain berikutnya.

Bagi pemain yang menang yang melakukan pukulan, setelah memukul maka akan langsung berusaha berlari sekencangkencangnya
untuk mencapai tiang. Ada 2 buah tiang yaitu tiang tengan dan tiang ujung. Jika tidak berhasil mencapai tiang ujung karena takut terkena lemparan maka pemain dapat berhenti di tiang tengah, tetapi jika yakin dapat lolos karena pukulannya terlempar jauh maka pemain yang menang dapat berlari sampai ke ujung bahkan lebih baik lagi jika mampu berlari kembali lagi ke titik awal pukulan, maka sudah menjadi point bagi pemain pemukul atau pemenang.

Waktu pelaksanaan permainan dapat dimainkan di pagi, siang dan sore hari. Sedangkan tempat bermain adalah di lapangan terbuka atau halaman rumah yang luas.

Alat yang diperlukan :
Bola pon/kasti/tenis, Kayu pemukul Tiang, Lapangan yang sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan sesama pemain.

 

Sumber : Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga