Permainan ini masih berbentuk permainan sembunyi. Namun cara memainkannya sedikit berbeda dengan permainan sembunyi lainnya. Nama permainan sering di sebut main ibu tuti , permainan ini terdapat di Kabupaten Lingga.
Jumlah pemain dalam permainan ini minimal 6 orang maksimal bisa mencapai 10 hingga 12 orang. Permainan ini dapat dimainkan oleh anak laki-laki, prempuan atau gabungan keduanya. Umumnya yang berusia antara 5 hingga 12 tahun.
Aturan main ibu tuti adalah sebagai berikut:
– Setelah semua anak yang terlibat dalam permainan berkumpul, selanjutnya melakukan Ompiong dan sut.
– Yang kalah sut, dia “ Yang jadi” dan menyusun kasut dan mencari pemain yang sembunyi.
– Pemenang ompiong/ompimpa yang pertama, dia yang menedang sandal
– Apabila “yang jadi” sudah menemukan pemain satu orang atau lebih, lalu pemain yang sedang bersembunyi punya kesempatan menendang sandal yang sudah di susun tanpa sepengetahuan “Yang jadi”, maka pemain yang sudah dapat tadi bisa bebas dan bersembunyi lagi.
– “Yang jadi’ menyusun sandal sebelum mencari pemain berikutnya
– Adapun tahapan permainan adalah: setelah semua p emai n bers i ap -s i ap , k emu d ian bers ama- sama bernyanyi dengan semangat
Adapun syair lagu yang dinyanyikan adalah :
Oh ibu Tuti
Ibu Tuti belum tidur
Kalau belum tidur
Nanti digigit nyamuk
Nayamuknya apa?
Nyamuk malaria
Makannya apa?
Darah manusia
Setelah selesai bernyanyi, sandal langsung ditendang. Lalu semua pemain sembunyi ”yang jadi” dengan cepat menyusun sandal secara bertingkat, lalu mencari tema- temannya. Apabila nampak pemain yang sembunyi, sebut namanya dan injak lingkaran. Selanjutnya cari pemain yang lainnya sampai semua pemain dapat.Kalau sudah ketemu semuanya, “Yang jadi” bebas. Dia bisa bersem- bunyi bersama pemain lainnya. Dan sebelum bersembunyi urutan pemenang ompiyong/ompimpa yang kedu a menendang sandal, sedangkan “yang jadi” adalah yang dapat terakhir. Apabila “Yang jadi” sudah menemukan satu orang pemain atau lebih, lalu waktu mencari pemain lainnya, seorang pemain yang bersembu nyi pu nya kesempatan menedang sandal tanpa sepengetahuan “yang jadi” maka pemain yang sudah dapat tadi bisa bersembunyi lagi (bebas).”Yang jadi’ menyusun kembali sandal yang sudah ditentang oleh pemain tadi, lalu baru mencari pemain lagi. Begitu seterusnya.
Permainan i ni sangat sederhana, d engan h anya memanfaatkan kasut bekas atau kasut yang dimiliki oleh masing-masing pemain. Jumlah kasut yang digunakan biasanya sekitar 10 buah atau 5 pasang.
Untu k membu at peralatan permainan sangatlah sederhana dengan menyusun kasut yang telah disiapkan. Selain itu, membuat lingkaran berdiameeter sekitar 30 cm. Lingkaran berfungsi sebagai tempat menyusun kasut yang akan dijadikan alat permainan ibu tuti (sembunyi).
Waktu permainan sebagaimana permainan rakyat lainnya selalu dimainkan disaat waktu senggang baik pagi, siang, atau sore hari. Tempat permainan ibu tuti dilakukan di lapangan atau di halaman rumah, yang terpenting biasanya lokasi permainan paling tidak memiliki banyak pohon atau tempat untuk sembunyi.