PERMAINAN AMBONG GILA

Permainan ambung gila disebut juga dengan nama tari ambung,termasuk dalam permainan yang langka karena sudah jarang ditampilkan. Di Kepulauan Riau permainan ini hanya terdapat di Kabupaten Lingga. Permainan ini syarat akan nuansa magis.

PERMAINAN :

Permainan ambung gila atau tari ambung dilakukan oleh dua hingga tiga orang. Permainan ambung gila dilakukan oleh laki-laki yang sudah besar atau dewasa.

Saat pemainan memegang ambung, Bomo mengelilingi mereka tiga kali sambil membaca do’a dan mantra. Pembacaan mantra secara perlahan di dalam hati, tidak di dengar orang banyak.perlahan ambung tersebut terasa berat dipegang oleh pemain dan mulai bergerak-gerak. Selanjutnya ambung tersebut semakin kuat gerkannya (menggila) dan semakin lama para pemain tidak kuat memegangnya. Kadang-kadang ambungnya terpelanting dan ada juga para pemainnya yang terguling karena tidak sanggup memegang ambung tersebut. Bagi pemain yang kuat dan serius, mereka akan bergerak kemana-mana mengikuti ambung. Kadang-kadang terseret-seret karean menahan beratnya ambung. Apabila ambung sudah terlepas dari tangan pemain, maka permainan boleh dilanjutkan oleh pemain berikutnya dengan cara yang sama. Umumya, permainan ini dimainkan oleh orang dewasanpada acara-acara tertentu. Menurut penuturan dukun atau bomo, ambung itu berat dan menggila karena ada roh yang masuk ke dalam ambung tersebut. Roh itu datang pada saat mantra dibacakan. Mantra dibaca gunanya untuk memanggil roh agar masuk ke dalam ambung.

Dalam permainan ini, kadang-kadang ada juga ambungnya tidak mau bergerak atau menggila dan begitu juga para pemainnya tidak merasakan apa-apa (berat) waktu memegang ambung. Menurut mereka, waktu dukun membaca mantra untuk memanggil roh, pemain membca ayat Al-Qur’an sehingga roh tidak mau datang.

Pemain ambung gila ini bersifat mistis, oleh karena itu permainan ini dipimpin oleh seorang Bomo atau dukun. Tidak setiap orang mampu menjadi Bomo atau dukun, selain memerlukan keyakinan juga harus memiliki kekuatan mental dan keberanian menghadapi kemungkian-kemungkinan hal-hal gaib yang mungkin saja terjadi saat permainan dilaksanakan. Oleh sebab itu, para pemain dan Bomo tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang.

ALAT PERMAINAN :

Alat yang dibutuhkan untuk permainan ini adalah :

  1. Sebuah ambung / lukah
  2. Setanggi/dupa/kemenyan
  3. Talam tembaga atau almunium

Sumber : Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga