Pengobatan tradisional Melayu merupakan cara pengobatan yang berkaitan erat dengan budaya suku bangsa Melayu yang bertempat tinggal di Propinsi Kepulauan Riau. Dalam pengobatan tradisional melayu dikenal dengan cara mendiagnosa atau menduga penyakit berdasarkan beberapa faktor seperti membaca denyut nadi, pemeriksaan pada kulit, kuku, lidah, mata, bibir, pernafasan, perut, saratf, darah, air seni, tinja, aktifitas otot ataupun pembengkakan pada otot. Cara pemeriksaan ini sudah secara turun temurun yang dilakukan oleh Tabib, dukun, bomo, dan juga kyai.
Pengobatan menggunakan bahan-bahan alami yang ada disekitar lingkungan tempat tinggal baik yang berupa tumbuh-tumbuhan maupun hewan. Bagian tumbuhan yang digunakan adalah akar, batang, bunga, buah, kulit batang, daun, tangkai dan umbi-umbian. Sedangkan bagian hewan yang digunakan adalah kulit, daging, tulang dan gading serta tidak menutup kemungkinan bagian tubuh yang lainnya juga digunakan, tergantung pada jenis penyakit. Salah satu jenis obat tradisional yang adalah Obat Rebus.
Obat Rebus merupakan suatu obat herbal tradisional dari akar – akar kayu dan rempah – rempah yang di ramu untuk di rebus. Air rebusan untuk diminum sebagai obat untuk ibu yang melahirkan. Air rebusan ini untuk mengobati luka dalam dalam penyembuhan ibu yang baru melahirkan. Air rebusan untuk mengobati gangguan lambung. Air rebusan diminum tiga kali sehari cara merebusnya adalah obat direbus berulang kali selama airnya masih berwarna. Jika airnya sudah pudar bisa diganti dengan obat rebus yang baru. Sebelum pelaksanaan proses pembuatan obat rebus dilakukan, maka persiapan yang dilakukan adalah pengumpulan bahan-bahan akar kayu bunga dan rempah – rempah yang dicari di hutan atau dibeli sendiri agar tekumpul dahulu. Setelah terkumpul bahan – bahan ini dipilah dan di keringkan, sekering mungkin agar getah kayu benar – benar kering. terutama akar yang kecil dan halus. Proses selanjutnya pemotongan bahan dan rempah yang dapat terurai lebih banyak apabila saat direbus. Untuk bahan kayu yang besar dapat dipotong dahulu agar menjadi kecil dan dapat untuk di pengang dengan tangan. Setelah itu baru di potong kecil di sisi – sisi kulit kayu sebanyak mungkin begitu seterusnnya apapun bahan dan jenis kayunya tetap dengan cara seperti itu. Hal ini dilakukan agar seluruh bahan bisa masuk kedalam panci masak untuk proses perebusan.