Pengobatan tradisional melayu merupakan cara pengobatan yang berkaitan erat dengan budaya suku bangsa Melayu yang tinggal didaaerah provinsi Kepulauan Riau. Pada system pengobatan melayu ini berkaitan dengan cara menduga suatu penyakit berdasarkan membaca nadi,pemeriksaan kulit, kuku, lidah, mata , air seni dan tinja. Pengobatan biasanya dilakukan secara turun temurun dan yang melakukannya biasanya adalah tabib atau dukun kampong. Pengobatan tradisional Melayu banyak dipengaruhi dari cara pengobatan Timur Tengah.
Pengobatan tradisional ini banyak menggunakan bahan-bahan alami yang ada disekitar lingkungan tempat tinggal baik berupa tumbuh-tumbuhan maupun hewan. Bagian tumbuhan yang digunakan meliputi akar, batang, bunga, buah, kulit batang,daun, tangkai dan umbi-umbian. Sedangkan bagian dari hewan yang digunakan adalah kulit, daging, tulang, gading dan tidak menutup kemungkinan bagian tubuh lainnya tergantung pada jenis penyakitnya.
Perubahan zaman dan berbagai kemajuan teknologi tidak serta merta menggeser peran pengobatan tradisional. Pengobatan modern dan tradisional justru saling melengkapi satu sama lain terutama didaerah terpencil atau pulau-pulau yang jauh dari jangkauan medis, maka pengobatan tradisional menjadi alternative utama dan memiliki peran penting dalam pengobatan.
Contoh Tumbuhan yang dijadikan pengobatan tradisional masyarakat Melayu Kepulauan Riau adalah Kumis Kucing. Tumbuhan jenis ini tergolong tanaman semak tahunan memiliki tinggi sekitar 50-150 cm, berdaun tunggal denga batang kayu berbentuk segi empat. Biasanya tumbuhan ini digunakan untuk mengobati : air kencing mengandung zat putih telur, batu empedu, batu ginjal, rematik, sakit pinggang.
Untuk mengobati sakit pinggang, siapkan daun kumis kucing 1 genggam dan kulit batang papaya sekitar 4 cm lalu direbus. Setelah itu lalu diminum air rebusannya 1 x sehari sebanyak 100ml sekali minum.