Tiang tongkat seyogianya memadukan doa corak dalam raginya. Untuk itu, sebaiknya digunakan corak Pucuk Rebung Duduk untuk leher (bagian atas) dan kaki (bagian bawah) tiang tongkat dan dipadukan dengan corak Kaluk Pakis Daun Berjalin untuk bagian badan (tengah)-nya. Pemaduannya harus memperhatikan sisi proporsional tiang tongkat sehingga serasi dipandang, sama ada dari jauh ataupun dekat. Pemaduan itu diperlukan karena tiang tongkat relatif agak tinggi (sama dan lebih dari 1,5 meter). Dengan pemaduan itu, corak dan raginya kelihatan penuh sehingga tak ada bagian yang terlihat terlalu kosong.
Corak ragam hias Pucuk Rebung Duduk mengidealkan perangai yang elok sebagai maknanya. Dengan laku yang pokta itu, akan menyerlahlah keharuman nama penghuni bangunan.
Sebagai paduannya, badan tiang tongkat dihiaskan dengan corak Kaluk Pakis Daun Berjalin, yang memanjang dari atas ke bawah. Corak yang dimaksudkan itu dapat dilihat berikut ini.
Makna yang tersirat dari corak di atas berkenaan dengan tegaknya tuah sehingga membuang sial (celaka). Dengan begitu, manusia pun (penghuni bangunan, misalnya) akan selamat dalam hidup ini karena senantiasa membiasakan diri dengan keutamaan hidup seiya-sekata (musyawarah dan mufakat). Dengan begitu, nilainya sanggam benar dengan corak di leher dan kaki tiang tongkat, yang mengutamakan keelokan perangai.
Sebagai pilihan lain untuk hiasan tiang tongkat, boleh ditempatkan corak Pucuk Rebung Kuntum Terkulai untuk kaki dan leher tiang, sedangkan untuk badannya ditempatkan corak Kuntum Bersanding. Corak berikut ini untuk kaki
dan leher tiang tongkat.
Makna yang dikandungi oleh corak hiasan di atas adalah nasib baik dan perangai mulia. Pada gilirannya, orangnya (penghuni bangunan) akan menjadi ikutan orang lain, bahkan turun-temurun. Itulah harapan sekaligus doa yang
dimohonkan kepada Allah untuk orang-orang yang menggunakan hiasan Pucuk Rebung Dahan Terkulai. Alangkah baiknya jika corak itu ditempatkan di tiang tongkat sebagai penopang hidup penghuni bangunan.
Paduannya pula adalah corak Kuntum Bersanding untuk badan tiang tongkat. Beginilah tampilan corak yang indah itu sehingga membuat orang jadi terpikat.
Ragam hias di atas menyiratkan makna terlindung dari bencana atau musibah, tak ada silang-sengketa dalam bermusyawarah, dan semua orang—dalam konteks ini penghuni bangunan—hidup setara, tanpa yang satu melebihi yang lain atau berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah. Serasi benar maknanya dengan makna corak untuk kaki dan leher tiang tongkat yang mengidealkan pribadi yang berakhlak mulia sehingga mendatangkan peruntungan yang baik sehingga membawa tuah.