Kegiatan Lokakarya Manajemen Seni Pertunjukan diselenggarakan di Tanjungpinang, selama dua hari Senin (15/05/2017) hingga Selasa (16/05/2017). Sejumlah seniman perwakilan dari 7 kab/kota se-Provinsi Kepulauan Riau turut berpartisipasi dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau, serta dari Perwakilan dari Dewan Kesenian. Kegiatan dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan Dr. H. Yatim Mustafa,M.Pd (“Hotel Aston-Tanjungpinang 14.00 WIB).
Seni pertunjukan dapat dikelompokan menjadi dua aspek dalam pandangan manajemen, yaitu fungsi manajemen secara horizontal dan fungsi manajemen secara vertical. Fungsi manajemen secara horizontal lebih mengacu pada kelembagaannya dan fungsi manajemen secara vertical mengacu pada cakupan bidang kegiatan keseniannya. Sedangkan Manajemen Seni Pertunjukan adalah proses merencanakan dan mengambil keputusan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan sumber daya manusia, keuangan, fisik, dan informasi yang berhubungan dengan pertunjukan agar pertunjukan dapat terlaksana dengan lancar dan terorganisir. Manajemen akan membantu organisasi seni pertunjukan di dalam mewujudkan harapannya untuk memproduksi karya secara maksimal.
Hartati S,Sn (IKJ) dan juga Adinda Luthvianti (dewan Kesenian Jakarta) yang menjadi Narasumber membahas pengelolaan suatu produksi seni pertunjukan, Bagaimana cara menyelenggarakan pertunjukan, aspek apa saja yang perlu dipersiapkan dalam proses produksinya, keahlian macam apa yang diprioritaskan, apa dan bagaimana jenis,bentuk, dan model organisasi seni pertunjukan yang berkembang, serta bagaimana mekanisme kerjanya. Betapa pentingnya seni dalam kemasan pertunjukan, bagaimana seni dalam proses kerja organisasi/kelompok Sehingga diharapkan karya-karya daerah menjadi lebih terarah dan lebih berkualitas.