KUNJUNGAN DPRD KABUPATEN KOTA WARINGIN TIMUR

5 orang anggota DPRD Kabupaten Kota Waringin Timur Pada komisi I ,3 Orang dari Sekretariat Dewan dan juga dari dewan kesenian daerah dan sekretaris dinas pariwisata dan kebudayaan kab kotawaringin. melakukan kunjungan kerja ke provinsi kepulauan riau pada hari Senin (19/01/2013). Rombongan disambut oleh kepala dinas Kebudayaan Drs. Arifin Nasir. Rombongan DPRD Kabupaten Kota Waringin Timur diketuai oleh Wakil Ketua DPRD Kab. Kota Waringin H. Juanda, SH. Pada kesempatan itu Wakil Ketua DPRD Kab. Kota Waringin H. Juanda, SH menjelaskan tujuan kunjungan mereka adalah untuk melakukan study banding dengan provinsi kepulauan riau dalam bidang pariwisata dan kebudayaan.

Dalam paparannya ketua rombongan menjelaskan bahwa Kab. Kotawaringin memiliki luas wilayah sebesar 16.496 Km2 dan terdiri dari 15 kecamatan. Sebagian besar wilayah tersebut merupakan dataran rendah yang beribukota di Sampit, dengan jumlah penduduk sekitar ± 500.000. Letak Geografis
Wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur secara geografis terletak pada 11207’29” sampai 113014’22” Bujur Timur dan 1011’50” s/d 3018’51” Lintang Selatan.

Batas wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur adalah sebagi berikut :
a. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Katingan.
b. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Seruyan.
c. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Katingan.
d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Jawa.

Kotawaringin Timur memiliki berbagai potensi unggulan baik dalam bidang pertambangan, perkebunan maupun pariwisata. Dalam bidang pertambangan daerah tersebut merupakan penghasil bauksit, emas, sawit, platina, dan batu bara.

Pada kesempatan itu Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau (H. Drs. Arifin Nasir, M.Si) memaparkan bagaimana Potensi Kepulauan Riau dibidang Budaya dan Pariwisata yang diprogramkan dalam program Kerja Dinas Kebudayaan yang mendukung terwujudnya visi “KEPRI Bertamadun Melayu Yang Unggul dan Berwarna Nusantara 2015” dengan strategi arah kebijakan pembangunan

Berdasarkan strategi arah kebijakan pembangunan, dan untuk mewujudkan Visi dan Misi Gubernur Kepulauan Riau tahun 2010-2015, beberapa hal yang menjadi target dan sasaran strategis sampai dengan tahun 2015 berbasis pada HMS2 (How to Manage, How To Shape and How to Show) yaitu :
1. Penguatan dan pengembangan mutu sumberdaya manusia Kepulauan Riau;
2. Penguatan potensi sumberdaya budaya melayu berkarakter Kepulauan Riau;
3. Perlindungan dan pelestarian budaya melayu dan budaya lainnya yang berada di Kepulauan Riau;
4. Pengembangan berkelanjutan khasanah budaya melayu berkarakter Kepulauan Riau yang unggul;
5. Pengembangan kerjasama pengelolaan kekayaan budaya secara berkelanjutan.
Arifin Nasir juga memaparkan prestasi-prestasi dibidang seni dan budaya yang telah dicapai di dinas kebudayaan antara lain:

1. Festival Dzikir Barat di Belakang Padang, melibatkan 18 Grup Se- Kepulauan Riau;
2. Kontingen Kepri meraih Juara II Tingkat Nasional pada Parade
Tari Daerah di Jakarta. Meraih 6 Kategori yaitu :
1. Penyaji Terbaik se-Wilayah Sumatra
2. Penata Busana/Perias Terbaik
3. Penata Busana/ Perias Unggulan
4. Penata tari unggulan
5. Penata Musik Unggulan
6.Termasuk 13 Penyaji Unggulan
3. Mengisi acara Kesenian Pada Peringatan HUT RI di Istana Negara;
4. Mengadakan Malam Apresiasi Sastra Puisi di Ocean Corner yang diikuti oleh sastrawan Se-Kepri.
5. Pada Bulan November, Tim Kesenian Kepri akan berpartisipasi pada Pergelaran Seni Budaya Se-Sumatera yang dilaksanakan di Medan.
6. Komitmen Dinas Kebudayaan dalam dunia pendidikan diwujudkan dalam pelaksanaan PEKAN SENI BUDAYA PELAJAR pada Tanggal 14 – 17 Oktober di Tanjungpinang yang diikuti oleh 245 Orang pelajar SMP dan SMA perwakilan 7 Kabupaten/Kota.
Dalam menjaga dan melestarikan Bidang Sejarah dan Cagar Budaya, Dinas Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau juga melaksanakan Studi Pelestarian Benda Cagar Budaya yang melibatkan tenaga teknis dari BP3 Batusangkar, juga melakukan Penyusunan Buku Directory Peninggalan Situs di Kepulauan Riau sedang dalam tahap penyelesaian laporan, melalui kegiatan ini diharapkan dapat memperbaharui data peninggalan situs yang ada di Kepulauan Riau.