
Joget dangkong dinamakan demikian berdasarkan bunyi dari alat musik joget tersebut ( dang-dang kung dang-dang kung dang-dang kung ). Alat music yang digunakan adalah Biola, Gong, dan Gendang.
Dangkong dahulunya biasa dilaksanakan pada upacara pernikahan dan pada hari raya besar. Pertunjukan ini lebih mengetengahkan unsure hiburannya, dan terlihat jelas pada nyanyian, music dan juga tarian yang tidak memiliki tujuan khusus, oleh karena itu dangkong tidak memiliki aturan khusus dalam pelaksanaannya.
Tempat pertunjukan joget dangkong boleh sembarang tempat ( bebas ) waktunya tidak dibatasi, biasanya selama 1 malam boleh lebih.
Penyajuan Joget Dangkong tidaklah seperti penyajian seni yang sifatnya ritual atau upacara. Penyajiannya tidaklah dipersiapkan secara ketat atau menggunakan syarat-syarat khusus. Hal ini juga teridentifikasi dengan fungsi utamanya yang semata0mata hiburan.
Grop joget dangkong tidak hanya terdiri dari pemain musik, tetapi juga kadang penari dan penyanyi. Para penari didandan dengan pakaian dan perhiasan yang mencolok sehingga mampu member daya tarik secara psikikli.
Nyanyian atau musik Dangkong lebih cenderung meriah seperti irama Joget Melayu, Dondang Singapura, Tanjung Katung karena sifatnya menghibur tersebet akhirnya fungsi dari pertunjukan Dangkong lebih merupakan sebagi media interaksi social dari masyarakat dan dialog dari sub-etnis yang ada disekitarnya.
Ketentuan dalam Joget Dangkong :
- Penari wanita
- Pemusik pengiring ( Biola, gendang gong, akordion, gendang tambo )
- Pakaian Penari ( kebaya Pendek, kain bawah, selempang )
- Dalam Joget ( betandak, ngebeng, igal, betuis )
- Penari Perempuan
- Penari Laki-laki