
Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan Kesenian dan Perfileman, menyelenggarakan kegiatan Festival Nasional Musik Tradisi Remaja diselenggarakan pada 5-9 Agustus 2015 di Museum Fatahillah, Jakarta. Kegiatan ini menampilkan 30 grup musik remaja dari perwakilan Provinsi se-Indonesia. Kegiatan ini dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan. Karya para remaja akan dinilai oleh beberapa praktisi akademi serta profesional musik seperti Frans Sartono (wartawan budaya), Suhendi Afryanto (musisi akademis), Embi C. Noer (penata musik teater, film & televisi), Jabatin Bangun (Ethnomusicologist) dan Ester Siagian (akademisi). Kompetisi seni musik nasional akan segera diselenggarakan di Jakarta yang akan menampilkan karya musik khas dari daerahnya masing-masing dengan jumlah 30 peserta dari 34 provinsi dengan jenjang umur 7-18 tahun
Dinas Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau telah menunjuk Sanggar SRI GURINDAM MELAYU GAZAL Pulau Penyengat untuk mewakili Provinsi Kepulauan Riau pada kegiatan dimaksud. Provinsi Kepulauan Riau menampilkan Musik Ghazal dengan Penata Musik AZMI MAHMUD. Ghazal merupakan sebuah senandung atau musik yang melantunkan syair-syair lagu melayu lama yang ada di Provinsi Kepulauan Riau, tepatnya di pulau penyengat,makna dari perkataan ghazal adalah syair atau gurindam untuk seorang wanita. Di Provinsi Kepulauan Riau musik ghazal dulunya hanya boleh di tampilkan untuk acara khusus seperti acara ceremonial pemangku negeri dan acara adat serta menyambut hari-hari besar islam, akan tetapi di zaman modernisasi musik ghazal saat ini sangat di minati oleh masyarakat kepulauan riau sehingga musik ghazal ini dapat juga di sungguhkan untuk acara resepsi pernikahan dan Lain-lainnya.
Acara merupakan salah satu upaya membangun citra dan memajukan kebudayaan Indonesia, serta dalam menumbuhkan rasa kecintaan generasi muda pada musik tradisi, agar para remaja lebih memahami dan melestarikan budayanya.