DASAR-DASAR PEMETAAN WARISAN BUDAYA

PENGERTIAN PEMETAAN CAGAR BUDAYA

  • Pemetaan cagar budaya adalah sebuah proses pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data cagar budaya ke dalam peta baik yang bersifat analog maupun digital
  • Pemetaan situs cagar budaya ini meliputi pemetaan kedudukan bangunan cagar budaya dan pemetaan situasi cagar budaya. Secara garis besar metode pemetaan topografi dapat dikelompokan menjadi dua yaitu metode terestris dan foto udara (aerial): a. Metode Teresteris, b. Metode Foto Udara (aerial Fotogrametri)
  • Manfaat Pemetaan Situs Cagar Budaya. Secara umum peta situs cagar budaya sangat dibutuhkan untuk menunjang berbagai kegiatan dalam rangka pelestarian cagar budaya ; Antara lain:
  1. penyelamatan
  2. pengamanan
  3. zonasi
  4. pemeliharaan
  5. pemugaran
  6. pengembangan dan pemanfaatan.

 

PENGHITUNGAN PLANIMETRIS adalah adalah survey pengukuran yang dilakukan dalam area yang tidak terlalu luas sehingga tidak memperhitungkan faktor kelengkungan permukaan bumi. Untuk survei pengukuran yang tidak begitu luas (survei planimetris), kelengkungan bumi dianggap tidak ada atau bumi dianggap bidang datar  “ a. Jarak, b. Asimut, c. Sudut, 4. Koordinat

PENGUKURAN JARAK LANGSUNG DAN TACIMETRI adalah Jarak antara dua buah titik dimuka bumi dalam ukur tanah adalah merupakan jarak terpendek antara kedua titik tersebut tergantung jarak tersebut terletak pada bidang datar, bidang miring atau bidang tegak. Pada bidang datar disebut jarak datar, pada bidang miring disebut jarak miring sedang pada bidang tegak disebut jarak tegak/tinggi.

PENGUKURAN SIPAT DATAR : Metode sipat datar optis adalah proses penentuan ketinggian dari sejumlah titik atau pengukuran perbedaan elevasi

PENGUKURAN SUDUT : Theodolit adalah instrumen yang digunakan untuk membaca arah pada suatu bidang horisontal dan kemiringan (inklinasi) pada suatu bidang vertikal

Poligon adalah segi banyak yang sering digunakan dalam pengadaan kerangka dasar pemetaan karena sifatnya yang fleksibel dan kesederhanaan hitungannya. Fleksibel dalam arti bahwa pengukuran poligon dapat mengikuti berbagai bentuk medan pengukuran, mulai dari yang paling sederhana; misalnya berupa segitiga;

sampai bentuk kompleks, misalnya segi n dengan variasi loop (n adalah jumlah sisi poligon yang tak terbatas). Hitungannya sederhana dalam arti bahwa seorang Surveyor dapat menghitung koordinat ukuran poligon hanya dengan menggunakan kalkulator dan pengetahuan matematis dasar setingkat SMU dan sedikit pelatihan. Namun, sering ditemui para Juru ukur masih kurang terampil  dan  merasa  sulit dalam penghitungan poligon ini padahal berbagai pelatihan- pelatihan terkait telah diikutinya

Dalam survei, jarak, asimut, sudut dan koordinat merupakan besaran-besaran yang saling berhubungan. Jarak antara dua buah titik dimuka bumi dalam ukur tanah adalah merupakan jarak terpendek antara kedua titik. Jarak dapat diukur secara langsung atau dihitung dari dua titik yang telah diketahui koordinatnya

PERALATAN PENGUKURAN DAN PEMETAAN

pemetaan warisan budaya tingkat dasar ini hanya akan digunakan alat ukur pemetaan dengan teknologi analog atau manual untuk pemetaan topografi dengan metode teresteris, dengan menggunakan peralatan ukur seperti:

  1. Theodolit untuk pengukuran sudut
  2. BTM atau theodolit kompas untuk pengukuran arah utara magnit (Azimuth)
  3. Waterpas autolevel untuk pengukuran beda tinggi
  4. Target dan unting-unting untuk alat bantu pengukuran/pembidikan
  5. Rool meter atau pita ukur untuk pengukuran jarak
  6. Alat tulis dan gambar serta kelengkapan perlindungan alat

 

 

Sumber : Modul Dasar-Dasar Pemetaan Warisan Budaya
Hak Cipta © Pusdiklat Pegawai Kemendikbudristek