
Berdah Sebagai Seni Musik Tradisional Melayu, Saat ini seni musik Berdah di Karimun dikembangkan secara khusus di Desa Selat Mendaun Kecamatan Karimun. Berdah merupakan seni musik yang bisa dimainkan oleh 10 hingga 20 orang. Alat musiknya berupa gendang, yang terbuat dari bahan kulit kambing atau kulit lembu dengan ukuran diameter 20 inc (selebar talam besar yang biasa digunakan untuk hidangan).
Berdah bukan hanya setakat seni musik yang memiliki nilai budaya Melayu yang tinggi, namun seni musik ini juga menjadi simbol yang kuat terhadap kedekatan nilai-nilai Islam yang kerap menjadi orientasi utama budaya Melayu. Biasanya berdah dimainkan pada acara pesta pernikahan, Sarakal, Perayaan Hari Besar Islam, Qasidah, barsanji dan acara hiburan yang bernuansa adat.
Berdah ini sudah dilestarikan ± 40 tahun di Desa Selat Mendaun. Ada yang menarik yang menjadi kebiasaan masyarakat desa Selat Mendaun pada saat acara berdah, mereka disuguhkan makanan bubur dengan lauk ikan asin dan sambal belacan, cuci mulutnya buah nenas untuk mempertahankan suara, serta minum susu putih tanpa gula.
Biasanya acara berdah ini dilaksanakan selepas isya sampai subuh hari, namun ini tidak bertahan lama, seiring dengan perkembangan zaman, akhirnya waktu berlangsungnya di persingkat sampai jam 12 malam.
Berdah bukan hanya setakat seni musik yang memiliki nilai budaya Melayu yang tinggi, namun seni musik ini juga menjadi simbol yang kuat terhadap kedekatan nilai-nilai Islam yang kerap menjadi orientasi utama budaya Melayu khususnya di Kabupaten Karimun.
Sumber : Dinas Pariwisata Seni & Budaya Kabupaten Karimun