BERANDAM

Berandam adalah kegiatan yang dilakukan untuk membersihkan badan kedua calon pengantin, dengan cara membuang bulu/rambut-rambut kecil yang ada di tubuh calon pengantin perempuan. Sedangkan, calon pengantin laki-laki hanya memotong rambutnya.Kegiatan ini dilakukan secara terpisah di kediaman laki-laki dan perempuan. Selain untuk membersihkan badan, berandam juga ditujukan untuk membersihkan batin kedua calon pengantin. Oleh karena itu proses berandam dilakukan oleh orang yang mempunyai kepandaian tertentu dengan peralatan
seperti tempat duduk, kain putih, jeruk nipis, kelapa, dan lainnya.

Berandam adalah memotong atau mencukur rambut, baik calon pengantin laki-laki maun perempuan. Untuk calon pengantin laki-laki biasanya yang dicukur adalah rambut yang tumbuh di kepalanya saja.Sedangkan, untuk calon pengantin perempuan meliputi rambut yang tumbuh tipis di tengkuk, pelipis dan dahi.Pencukuran ini, khususnya untuk calon pengantin perempuan, biasanya dilakukan sehari sebelum akad nikah. Untuk keperluan ini peralatan yang digunakan adalah (1) gunting rambut beserta pisau lipat (pisau cukur); (2) sebutir buah kelapa yang dikupas
kulitnya dan dibentuk menyerupai gunung, kemudian dililiti dengan benang lima warna (merah tua, biru tua, hijau tua, kuning dan putih) yang masing-masing panjangnya sekitar satu depa.; (3) kain putih yang panjangnya dua hasta atau satu meter; dan (4) dua batang lilin.

Sebelum berandam dilakukan, calon pengantin perempuan dimandikan oleh Mak Andam) dengan air basa dan disudahi dengan mandi langir (air yang dicampur dengan sejenis akar yang mengeluarkan lendir dan dicampur dengan perasan jeruk nipis). Selanjutnya, adalah pemotongan rambut itu sendiri.Untuk itu, kedua bahu calon pengantin diselimuti dengan kain putih yang panjangnya sekitar dua hasta (seperti tukang cukur/pangkas hendak memangkas rambut langganannya). Sementara itu, Mak Andam mengambil gunting rambut lalu membaca mantra dan mencukurnya. Sisa-sisa rambut yang jatuh dikumpulkan kemudian dibungkus dengan kain putih lalu ditanam.

Sebagai catatan, setiap Mak Andam mempunyai mantera yang berbeda. Berikut ini adalah salah satu contoh mantera.
“Limau manis limau setawar
Bedak langir pembuang sial
Aku mencukur kaki rambut si dare
Bertambah cantik seri naik ke muke
Kur semangat cantik molek nak dipakai
Cantik molek dipandang mate
Berkat aku memakai seri muke, kasihlah orang melihatnye”

Selesai mencukur, Mak Andam mengelilingi calon pengantin perempuan sebanyak 3 kali dengan membawa buah kelapa yang dibentuk seperti puncak gunung dan dililit dengan benang lima warna. Maksudnya agar calon pengantin tersebut mempunyai keturunan yang gagah atau cantik (seperti sebuah gunung apabila dilihat dari jauh). Sedangkan, benang lima warna yang melilit itu diibaratkan sebagai sungai yang airnya selalu mengalir. Artinya, rezeki calon pengantin diharapkan mengalir terus bagaikan air sungai.Selanjutnya, dengan dua batang lilin yang menyala, Mak Andam mengelilingi calon pengantin perempuan, juga sebanyak 3 kali.Makna simbolik yang ada di balik lilin yang menyala itu adalah penerangan hidup.Ini artinya, agar calon pengantin kelak selalu berada di jalan yang terang (selalu berbuat baik), sehingga kehidupan rumah tangganya selalu rukun, damai dan sentosa.

Sementara, berandam untuk calon pengantin laki-laki tidaklah serumit seperti yang dilakukan calon pengantin perempuan.Jika calon pengantin perempuan dicukur dulu baru dimandikan, maka calon pengantin laki-laki dicukur dulu baru dimandikan di sumur atau sungai yang dekat dengan tempat tinggalnya. Agar kelihatan lebih rapi dan gagah, biasanya rambut calon pengantin laki-laki dipangkas pendek. Adakala Sang pencukur dalam kesempatan ini
memberi nasehat kepada calon pengantin laki-laki tentang bagaimana menjalani kehidupan berumah tangga yang baik, sehingga langgeng (tidak terjadi perceraian).

 

Sumber : Buku UPACARA ADAT TRADISIONAL MELAYU